Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVOLUSI KARDIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN: TINJAUAN PUSTAKA Alexander Edo Tondas; Chairil Anwar; Rolando Agustian Halim
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 5 No. 3 (2019): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu pengetahuan adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusiadari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Jumlah ilmu spesialisasi kedokteran pun masih terus bertambahhingga membentuk cabang-cabang lebih kecil lagi yang dikenal sebagai sub-spesialisasi. Salah satu jenis spesialisasidalam ilmu kedokteran adalah spesialisasi ilmu kardiologi, yaitu ilmu yang memfokuskan diri untuk mempelajari organjantung. Perkembangan ilmu kardiologi tidak dapat dilepaskan dari sejarah yang melatarbelakanginya. Kemajuan ilmukardiologi sampai ke titik ini adalah sebuah perjalanan kontinu yang saling berkait. Setiap pelajaran di masa lalu akanmenjadi modal untuk pengalaman di masa depan, begitu pula dengan ilmu kardiologi, di mana tiap-tiap fase nyamenjadi fondasi untuk perkembangan di waktu mendatang.
Perbandingan dua aplikasi penapis fibrilasi atrium berbasis ponsel cerdas pada populasi Indonesia Alexander Edo Tondas; Rolando Agustian Halim; Muhammad Rizki Felani; Fianirazha Primesa Caesarani; Indah Puspita; Mangiring Lumban Toruan
Jurnal Kardiologi Indonesia Vol 42 No 1 (2021): Indonesian Journal of Cardiology: January - March 2021
Publisher : The Indonesian Heart Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30701/ijc.1066

Abstract

Background: Due to its adverse outcomes and thromboembolic complications, early detection of atrial fibrillation (AF) is advisable in the general population. This study aims to compare the diagnostic ability of two distinct method in smartphone application format, namely : AliveCor KardiaMobile and FibriCheck. Methods: This study was conducted in Mohammad Hospital General Hospital Palembang with convenience sampling of 170 participants aged 18 years or older. The subjects underwent Fibricheck and KardiaMobile recordings followed by 12 lead electrocardiogram read by board-certified cardiologist as the diagnostic standard. Results: After the exclusion of previous pacemaker implantation (n=7), 163 patients were included in the study. The mean age was 51±15 years with gender distribution of 74.8% men and 25.2% women. Most of the subjects were asymptomatic (87.1%) with mean blood pressure of 130/80 mmHg. The Fibricheck readings showed sensitivity of 73% and specificity of 93%, meanwhile Kardiamobile was able to detect AF with sensitivity of 77% and specificity of 98%. Conclusion: In our study, KardiaMobile demonstrated overall greater sensitivity and specificity when compared to FibriCheck. However, KardiaMobile requires an external metal sensor that must be puchased separately. To the best of our knowledge, this is the first study to directly compare both methods in the Indonesian population.