Abstrak Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pesan dakwah yang terkandung dalam novel berjudul Mencari Sebuah Titik karya Torianu Wisnu.Novel dapat dikatakan sebagai media dakwah yang usianya terbilang panjang karena bersifat dokumentasi, berbeda dengan dakwah yang dilakukan secara lisan. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pengkajian terhadap pesan dakwahnya untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi yang hendak disampaikan penulis. Dengan menggunakan analisis wacana model Teun A. Van Dijk, penelitian ini akan menganalisis struktur teks berupa tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris untuk menemukan pesan dakwah di dalamnya. Hasil yang ditemukan yaitu terdapat tiga jenis pesan dakwah berupa pesan akidah yaitu tentang takdir, jodoh, serta kepercayaan terhadap ujian dan cobaan. Sedangkan pesan syariah yang ditemukan berupa imbauan untuk senantiasa menjaga kesucian atau sering-sering berwudhu dan ajakan untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup yang berkaitan dengan ibadah maupun muamalah. Adapun pesan akhlak di antaranya tentang urgensi meminta maaf, serta menjelaskan tentang tawakal kepada Allah. Abstract This study wants to explore the da’wah messages in a novel Mencari Sebuah Titik by Torianu Wisnu. Novel can be said as a medium of da’wah that lasts a long time because it is documentary, different from da’wah does by spoken. Therefore, it’s important to review the da’wah messages on that novel in order to make easier for readers to understand the contents. Using the discourse analysis of Teun A. Van Dijk, this study will analyzing the text structure such as thematic, schematic, semantic, syntactic, stylistic, and rhetoric to find the da’wah messages. The results were found that there are three of da’wah messages types are akidah messages about destiny, mates, test and temptation. While the syari’ah messages are appeal to always keep the purity or wudhu frequently and asking to make Al Qur’an be the life guidelines in the worship or social problem. As for the akhlak messages such as the urgency of apologizing and surrender to Allah.