Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19PADA MASYARAKAT DESA PAYA BUJOK BLANG PASE KOTA LANGSA Khairunnisa z, Khairunnisa z; Sofia, Rizka; Magfirah, Sulfia
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 1 (Mei, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i1.4395

Abstract

Covid-19 is a global outbreak that is not ended yet and a significant amount of positive cases are keep increasing. Positive cases and the death rates are increasing in Indonesia, therefore it is necessary to break the chain to prevent the spread of Covid-19. The purpose of this research is to find out the relation between characteristics and knowledge levels with prevention behavior of Covid-19 in society of Paya Bujok Blang Pase Langsa City. The research method that has been used was an analytical study with cross sectional design and the statistical analysis was the chi square test. The sampling technique in this research used a simple random sampling with a total of 260 people according to inclusion and exclusion criteria. The results of the univariate analysis found that the highest level of knowledge was good (73.5%), and the highest level of behavior was good (67.7%). The results of the bivariate analysis found that there was no relationship between gender and Covid-19 prevention behavior (p value 0.427), there was no relationship between work and Covid-19 prevention behavior (p value 0.230), and there was a relationship between age, education, and knowledge with Covid-19 prevention behavior (p value 0.000). The conclusion of this research is there is no relationship between gender and work with Covid-19 prevention behavior and there is a relationship between age, education, and level of knowledge with Covid-19 prevention behavior.
General Peritonitis ec Appendicitis Perforasi Magfirah, Sulfia; Sayuti, Muhammad; Syarkawi, Muhammad Ifani
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 6 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i6.11167

Abstract

Peritonitis adalah peradangan peritoneum yang merupakan keadaan darurat bedah akut yang mengancam jiwa. Peritonitis umumnya berkembang jika terjadi perforasi atau rupture organ hingga ke dalam rongga perut. Umumnya terjadinya peritonitis karena apendisitis perforasi dengan perkiraan prevalensi sekitar 43,1%. Pasien perempuan 21 tahun datang ke IGD Rumah Sakit Cut Meutia dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah yang dirasakan terus-menerus sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri memberat terutama apabila pasien berjalan dan batuk. Pemeriksaan fisik ditemukan kelainan pada abdomen berupa nyeri tekan dan nyeri lepas titik McBurney, Dunphy sign (+), Obturator sign (+), Psoas sign (+), Rovsing sign (-), dan defans muscular diseluruh lapang abdomen. Pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis (14.35 ribu/uL) dan peningkatan nitrofil segmen (82.63%). Pasien diberikan terapi simptomatis dan dilakukan tindakan pembedahan laparotomi appendectomy.
Manajemen Trauma Abdomen pada Tanggap Darurat Bencana Magfirah, Sulfia; Sayuti, Muhammad; Syarkawi, Muhammad Iffani
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 5 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i5.11165

Abstract

Trauma abdomen adalah suatu kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh benda tumpul atau tajam. Trauma abdomen yang berat dikaitkan dengan peningkatan kematian hingga 20%. Hati dan limpa adalah organ yang paling terlibat dalam trauma abdomen (55%), diikuti lambung dan usus halus (15%), kolon dan rektal (12,5%), duodenum dan pancreas (9,5%), dan ginjal (8%). Primary survey dan secondary survey ini harus selalu dilakukan berulang untuk menentukan adanya penurunan kesadaran pasien, sehingga dapat segera memberikan resusitasi yang diperlukan. Diagnosis dan penanganan yang tepat dari trauma abdomen merupakan unsur terpenting dalam mengurangi kematian akibat trauma abdomen.