AbstrakPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam yang disebabkan oleh virus dengue dan terjadi secara akut. Vektor utama dari penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegyti. Untuk mengendalikan penyakit DBD, diketahui penggunaan insektisida nabati yang berasal dari daun salam dan sukun dapat menjadi alternatif. Penggunaan insektisida nabati dari ekstrak daun salam dan daun sukun merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan vektor nyamuk DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari campuran kedua bahan ekstrak daun salam dan daun sukun. Penelitian ini menggunakan metode Quasi-experiment. Untuk melakukan penelitian ini digunakan sampel replika dan sampel perlakuan yang masing-masing berjumlah 5 dan masing-masing nyamuk yang diuji berjumlah 25 ekor nyamuk. Konsentrasi Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) dan Daun Sukun (Artocarpus altilis) yaitu 0%, 20%, 40%, 60%, 80%. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) dan Daun Sukun (Artocarpus altilis) berpotensi sebagai cairan elektrik dan memiliki angka efektifitas pada konsentrasi 0% sebesar 1%, 20% sebesar 23%, 40% sebesar 42%, 60% sebesar 68%, dan 80% sebesar 87%. Uji beda menunjukkan Campuran ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) dan Daun Sukun (Artocarpus altilis) efektif dalam membunuh nyamuk Aedes aegypti sebagai insektisida nabati dengan metode elektrik. Dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi campuran ekstrak daun salam dan daun sukun 80% paling efektif sebagai insektisida nabati untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dengan metode elektrik. Saran yang dapat diberikan adalah agar daun salam dan daun sukun dapat dimanfaatkan sebagai insektisida nabati dan dijadikan sebagai alternative selain penggunaan insektisida kimia serta diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan nyamuk yang berbeda.Kata kunci: Insektisida nabati, ekstrak daun salam, ekstrak daun sukun, Aedes aegypti