Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TAMAN KANAK KANAK BAGI PENYANDANG AUTISME DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU Yulistya, Yusnia Hanna; Roosandriantini, Josephine
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 8 No 2 (2021): December
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v8i2a1

Abstract

Abstrak_ Pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan hal fundamental yang akan mempengaruhi dan membentuk anak memiliki karakter yang tangguh, termasuk juga bagi anak berkebutuhan khusus, dalam hal ini berpusat pada anak autis. Anak-anak penyandang autisme memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu anak autis tidak dapat berinteraksi secara normal dengan individu yang lainnya. Pendidikan untuk anak autisme lebih ditekankan dimulai saat mereka masih taman kanak-kanak, sehingga dibutuhkan fasilitas pendidikan yang diperuntukkan bagi penyandang autisme. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan karakteristik sekolah taman kanak-kanak bagi penyandang autisme, agar dapat menjadi stimulus bagi tumbuh kembang anak autis. Kebutuhan akan ruang untuk sosialisasi sangat berguna bagi anak-anak penyandang autisme dikarenakan mereka memilik masalah pada interaksi sosialnya. Penelitian ini lebih kepada menunjukkan kriteria yang diperlukan dalam menciptakan ruang interaksi sosial yang dapat berguna membantu dalam proses merancang bangunan bagi anak autis. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif yaitu dengan menggunakan studi literatur yang berkaitan dengan kriteria desain yang dapat berguna dalam menciptakan sebuah sekolah taman kanak-kanak penyandang autisme. Hasil dari penelitian ini yaitu kriteria desain untuk sekolah taman kanak-kanak tersebut dapat mempertimbangkan segi pendekatan arsitektur perilaku dalam mendesain, sehingga mengenali karakteristik pengguna agar dapat tercipta kenyamanan dan keamanan bagi si pengguna (user).Kata kunci: Arsitektur Perilaku; Penyandang Autisme; Taman Kanak – Kanak. Abstract_ Basic education for a child is a fundamental thing that will influence and shape the child to have a strong character, including for children with special needs, in this case centering on children with autism. Children with autism have different characteristics, namely, autistic children cannot interact normally with other individuals. Education for children with autism is more emphasized starting when they are still in kindergarten so that educational facilities are needed for people with autism. The purpose of this study is to describe the characteristics of kindergarten schools for people with autism. The need for space for socialization is very useful for children with autism because they have problems in their social interactions. This research is more to show the criteria needed in creating a space for social interaction that can be useful in helping in the process of designing buildings for children with autism. The research method used in this research is the descriptive qualitative method, namely by using literature studies related to design criteria that can be useful in creating a kindergarten school with autism. So, by paying attention to these design criteria the school can have comfort and safety for children with autism. Also, the resulting design criteria can be considered in terms of a behavioral architectural approach.Keywords: Behavior Architecture; People with Autism; Kindergarten.
Kajian Elemen Arsitektur Modern berdasarkan teori Vitruvius Yulistya, Yusnia Hanna; Roosandriantini, Josephine
Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur Vol. 1 No. 2 (2022): Architecture, Room, Structure, Material
Publisher : Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37477/lkr.v1i2.253

Abstract

Arsitektur modern adalah masa arsitektur yang mulai meninggalkan persolekan yang rumit sebagai estetika sehingga bangunan arsitektur modern cenderung polos dan simple. Arsitektur modern menganut form follow function sehingga desain bentukan bangunannya mengikuti fungsi. Setiap bentuk yang dimainkan dalam arsitektur modern selalu memiliki fungsi tersendiri. Penelitian ini merupakan kajian teori vitruvius yang muncul pada jaman arsitektur klasik terhadap arsitektur modern. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi literatur pada trilogi vitruvius dan arsitektur modern. Aspek yang diteliti adalah venustas, utilitas dan firmitas mulai dari estetika dari fungsionalisme bentuk, struktur sebagai kekokohan, dan bahan yang mulai beralih kematerial pabrikasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa teori trilogi vitruvius masih relevan pada penerapan arsitektur modern meskipun kemunculan teori tersebut jauh sebelum munculnya peradaban arsitektur modern. Makna utilitas terlihat pada setiap bentuk bangunan yang pada setiap bentuk atau lekukannya pasti memiliki fungsi untuk bangunan tersebut. Sedangkan venustas terdapat pada permainan geometri pada fasad bangunan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tolak ukur teoritis penerapan trilogi Vitruvius terhadap arsutektur modern
Konsep Layering Rambut pada Perancangan Barbershop di Surabaya Yulistya, Yusnia Hanna; Putra, Heristama Anugerah
Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2023): Architecture, Room, Structure, Material
Publisher : Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37477/lkr.v2i2.349

Abstract

Perancangan pada suatu bangunan tidak hanya memperhatikan dari segi estetika tetapi juga memperhatikan apakah bangunan tersebut berpotensi merusak alam di sekitarnya atau tidak. Untuk itu perlu diperhatikan pada desain bangunan agar mampu memanfaatkan sumber energi terbarukan yang ada seperti cahaya matahari dan angin untuk memenuhi kebutuhan bangunan dan kenyamanan pengguna. Barbershop merupakan tempat memangkas atau merapikan rambut, tentu dalam prosesnya barbershop menggunakan alat elektronik yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energinya. Cara meminimalkan penggunaan energi listrik yang berlebihan maka desain pada barbershop dirancang semi terbuka agar cahaya matahari dapat masuk secara optimal dan sirkulasi udara dapat bergerak dengan lancar sehingga dapat mengurangi penggunaan pendingin ruangan. Pada bentuk bangunan diambill dari sifat rambut yaitu fleksibel dan ber-layer sehingga memunculkan bentukan pada bangunan barbershop fleksibel atau tidak kaku serta memiliki lapisan-lapisan seperti sifat rambut. Bahan bangunan yang dipilih adalah perpaduan antara kayu jati dan kaca. Kayu jati memiliki sifat kuat dan tahan terhadap cuaca sehingga kayu jenis ini cocok digunakan pada bagian eksterior bangunan. Material kaca dipilih karena kaca mampu meneruskan cahaya dari luar menuju kedalam ruangan sebagai pencahayaan.