Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Cermin Dunia Kedokteran
Kartika, Ronald Winardi
Unknown Affiliation
Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

 1 
Video-assisted Thoracic Surgery Kartika, Ronald Winardi
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 4 (2015): Alergi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.186 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v42i4.1021

Abstract

Video-assisted thoracic surgery (VATS) telah berkembang sangat pesat dalam dua dekade ini, dan telah menggantikan torakotomi terbuka konvensional sebagai prosedur standar untuk beberapa operasi thoraks sederhana, serta pilihan atau prosedur pelengkap untuk beberapa operasi lain yang lebih kompleks. Saat ini, bedah dada dibantu video (VATS) telah menjadi teknik dasar dan penting bagi seorang ahli bedah thoraks. Beberapa operasi yang secara tradisional dilakukan dengan cara konvensional, sekarang dapat dilakukan dengan VATS, meliputi: Biopsi untuk diagnosis paru, pleura atau mediastinum patologi, dekortikasi untuk empyema, pleurodesis untuk efusi pleura berulang, atau pneumothoraks spontan, stapler bedah untuk reseksi massa paru, reseksi massa mediastinum atau pleura, simpatektomi thoraks untuk hiperhidrosis, operasi hernia diafragma, reseksi esofagus atau reseksi massa esofagus atau divertikulum, lobektomi / limfadenektomi mediastinum untuk kanker paru, trauma thoraks termasuk paru, dinding dada, dan diafragma, serta lung volume reduction surgery (LVRS) untuk emfisema paru. Tinjauan ini membahas mengenai sejarah perkembangan VATS, status sekarang, dan perspektif masa depan.Video-assisted thoracic surgery (VATS) has been growing very rapidly in the past two decades, and has replaced conventional open thoracotomy as a standard procedure for some simple thoracic surgery procedures as well as the option or a complement to some other, more complex operations. Some operations performed traditionally by conventional means that can now be done with VATS include: biopsy for the diagnosis of pulmonary, pleural or mediastinal pathology, decortication for empyema, pleurodesis for recurrent pleural effusions or spontaneous pneumothorax, surgical stapler for lung mass resection, resection mediastinal mass or pleural, thoracic sympathectomy for hyperhidrosis, diaphragmatic hernia surgery, resection of the esophagus or esophageal mass or diverticulum resection, lobectomy / mediastinal lymphadenectomy for lung cancer, trauma including lung, chest wall, and diaphragm, lung volume reduction surgery (LVRS) for pulmonary emphysema. This paper will review the historical development of VATS, current status, and future perspectives
Gangguan Vena Menahun Kartika, Ronald Winardi
Cermin Dunia Kedokteran Vol 42, No 1 (2015): Neurologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.683 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v42i1.1051

Abstract

Gangguan vena menahun atau Chronic Venous Insufficiency (CVI) adalah gangguan aliran balik darah dari tungkai ke jantung yang bersifat menahun, dan sering dikaitkan dengan varises. Prevalensi varises diperkirakan antara 5-30% populasi dewasa. CVI dapat menyebabkan nyeri, bengkak, perubahan kulit, dan ulserasi pada ekstremitas bawah. Penatalaksanaan CVI meliputi pengobatan konservatif dan intervensi aktif.Chronic venous insufficiency (CVI) is a chronic disorder of backflow of blood from legs to the heart, and it is commonly associated with varicose veins. The prevalence of varicose vein is estimated between 5-30% of the adult population. CVI can cause pain, swelling, skin changes, and ulceration of the lower extremities. Management of CVI includes conservative treatment and active intervention.
Pengelolaan dan Pencegahan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Kartika, Ronald Winardi; Kwary, Meilyana Maria Isabela; bt Mohamad, Haznawi; b. Sazali, Muhamad Shazwan; bt. Muhamad Nasir, Nurainaa Ayuni; b. Che Rani, Muhammad Aiman Afiq
Cermin Dunia Kedokteran Vol 44, No 4 (2017): Optalmologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.464 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v44i4.848

Abstract

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit yang disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV). Umumnya, MERS menyebabkan gejala sistem pernapasan seperti batuk, sesak napas dan demam. Saat ini tiada pengobatan khusus untuk MERS. Ribavirin dan interferon-α2a yang digunakan untuk mengobati penyakit akibat coronavirus dapat membantu mengobati MERS.Middle East Respiratory Syndrome (Mers) is a disease caused by MERS-Coronavirus (Mers-CoV). Generally, MERS causes respiratory symptoms such as cough, shortness of breath and fever. There is no specific treatment for MERS. Drugs used to treat diseases caused by coronavirus such as ribavirin and interferon-α2a can be used.
Terapi Insufisiensi Vena Saphena Menahun dengan Ablasi Laser Endovena Kartika, Ronald Winardi
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 7 (2016): Kulit
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1279.876 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i7.87

Abstract

Pengobatan insufisiensi vena saphena menahun berkembang pesat. Semula digunakan teknik operasi ligasi dan stripping, namun pada dekade terakhir telah dikembangkan teknik laser. Perkembangan laser cukup pesat mulai dari yang panjang gelombang rendah sampai tinggi untuk meminimalkan efek samping dengan hasil oklusi vena saphena yang relatif sama.
Co-Authors b. Che Rani, Muhammad Aiman Afiq b. Sazali, Muhamad Shazwan bt Mohamad, Haznawi bt. Muhamad Nasir, Nurainaa Ayuni Kwary, Meilyana Maria Isabela