Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur ekspresif yang muncul dalam interaksi antara pejabat publik dan masyarakat melalui media sosial, khususnya dalam konteks unggahan aksi sosial Menteri Pendidikan di Instagram. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data bersumber dari tuturan atau tulisan guru honorer dalam mengomentari akun Instagram (@nadiemmakariem), yakni dari 5 postingan NM dalam aksinya yang menginap di rumah guru honorer atau guru penggerak; sekolah; pesantren; dan di rumah pelaku budaya, yang diposting dalam bentuk video dan foto serta disisipi caption untuk memberikan keterangan. Postingan tersebut diunggah mulai dari bulan September 2021. Hasil penelitian menunjukkan komentar guru honorer dalam postingan NM menginap di rumah Ibu Nuri tersebut terdapat tindak tutur ekspresif, berjumlah 399 tuturan, terdiri dari tuturan: mengkritik, menyalahkan, mengeluh, memuji, menyanjung, berdoa, dan mengucapkan terima kasih. Berdasarkan hal itu, ditemukan bahwa tindak tutur ekspresif didominasi oleh tindak tutur berupa keluhan dan kritik yang merefleksikan kondisi psikologis dan sosial mereka, serta menjadi bentuk partisipasi dalam menyuarakan aspirasi dan kritik terhadap kebijakan pendidikan yang dirasa tidak adil. Selain itu, muncul pula tindak tutur positif seperti pujian, sanjungan, dan ucapan terima kasih sebagai bentuk apresiasi terhadap aksi nyata pemimpin.