Ni Luh Ayu Pradnyani Utami
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Membuat Lamak, Tamiang dan Tata Rias Mesanggul Bali Ni Kadek Karuni; I Wayan Suardana; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita; Ni Luh Ayu Pradnyani Utami
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i3.4988

Abstract

Mitra dalam pengabdian ini adalah WHDI desa Guwang yaitu kelompok wanita Hindu Dharma Indonesia yang berada di desa Guwang kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Bali. Tujuan dari program pengabdian ini adalah ingin menyelesaikan permasalahan prioritas yang ditemukan pada WHDI Desa Guwang di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar yaitu anggota WHDI Desa Guwang belum memiliki keterampilan membuat sarana upakara berupa Lamak dan Tamiang untuk keperluan upacara agama dan adat, serta kebanyakan belum bisa merias wajah, menata dan merias rambut secara mandiri terutama untuk acara kegiatan ke pura atau acara adat lainnya. Program pertama yang dilakukan adalah memberikan pelatihan keterampilan membuat Lamak dan Tamiang kepada kelompok WHDI Desa Guwang, agar anggota dan pengurus WHDI mampu dan terampil membuat Lamak dan Tamiang secara mandiri. Pelatihan ini dilakukan secara terjadwal dan menghadirkan nara sumber/tenaga ahli yang memiliki kompetensi baik dibidang ini. Program kedua dengan memberikan pelatihan tata rias wajah termasuk dalam tata rias rambut (mesanggul Bali) untuk ke pura dan upacara adat di Bali. Metode pelaksanaannya, ceramah, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Untuk memecahkan persoalan ini melibatkan dosen dari FSRD ISI Denpasar yang memiliki kompetensi di bidang ini. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota WHDI desa Guwang dalam membuat Lamak dan Tamiang sebagai sarana upakara maupun sebagai sarana dekorasi dalam upacara adat dan agama Hindu. Anggota WHDI juga mampu merias wajah dan mesanggul secara mandiri.
Kajian Warna dan Motif Kain Tenun Upcycle pada Produk CV. Tarum Bali Ni Luh Ayu Pradnyani Utami
PANTUN Vol 3, No 1 (2018): Estetika Budaya Urban
Publisher : Pascasarjana ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1568.684 KB) | DOI: 10.26742/pantun.v3i1.880

Abstract

Upcycle woven fabric is an innovation product applying upcycling concept produced by CV Tarum Bali. The eminence of this product is the using of natural dye which increases the selling value. This is interesting to be studied because of the uniqueness of color and motif of the product. The method applied in this study is qualitative. The samples are determined based on purposive sampling, while the data are collected from observation, interview, and documentation. The result shows that the natural dyes used for the upcycle are as follows: the leaves of mahogany tree for brown color; blackfrom the leaves of ketapang tree; yellow from the leaves of mango tree; red from the log of secang tree; indigo or blue from the leaves of tarum. The colors usually applied for upcycle woven fabric tend to be lightcolor which is not easily faded. The motif of the upcycle is usually the order of horizontal lines. The motif emerges from the crossing between lungsi yarn and rag strings. The motif arrangement of the upcycle is either the repetition of form, direction, sixe, or color which considers the composition, balance, and rythm. The motif of horizontal lines is compounded by the repetition of rythm and transition to reach formal balance. It results in motif design which is harmonious and united.Keywords: Color, motif, woven fabric, upcycle, CV Tarum Bali
Sarad Pulagembal The Symbol Of Universe Ni Luh Ayu Pradnyani Utami; Tjok Istri Ratna Cora S.; I Wayan Sukarya
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 1 No. 1 (2021): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1945.437 KB)

Abstract

Sarad Pulagembal adalah salah satu bentuk upakara persembahan dalam wujud besar (mewah/utama) yang dipersembahkan oleh umat Hindu di Bali pada upacara keagamaan tingkat utama. Upakara ini terlihat sangat menonjol pada saat ritual keagamaan karena keunikan bentuk dan warnanya yang mencolok. Upakara yang terbuat dari susunan jajan berbahan tepung beras ini merupakan manifestasi bhakti umat dalam mempersembahkan segenap isi alam semesta kehadapan Tuhan (Sang Hyang Widhi). Melihat keunikan bentuk dan proses pembuatan serta filosofi yang terkandung dalam Sarad Pulagembal ini muncul ide untuk menjadikan Sarad Pulagembal sebagai konsep dalam penciptaan busana wanita ready to wear, ready to wear deluxe, dan haute couture. Busana wanita dengan Sarad Pulagembal sebagai konsep penciptaan, mengangkat filosofi, warna, dan pengulangan bentuk organik dari Sarad Pulagembal. Busana ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture ini merepresentasikan bentuk-bentuk organik pada Sarad Pulagembal yang menyimbolkan isi alam semesta seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam proses penciptaan busana wanita ini melalui 8 tahapan penciptaan Desain Fashion yaitu : ide pemantik (design brief), riset dan sumber (research and sourching), pengembangan desain (design development), prototypes, sample, and construction, koleksi akhir (final collection), promosi, pemasaran, brand, dan penjualan (promotion, marketing, branding and sale), produksi (production), serta bisnis (bussines). Hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan khususnya dibidang Desain Fashion mengenai konsep Sarad Pulagembal yang diwujudkan dalam produk busana wanita serta membantu masyarakat agar dapat mengenal Sarad Pulagembal sebagai salah satu tradisi dan budaya Bali dalam bentuk produk busana wanita