Diyasti, Farriza
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Agroscript: Journal of Applied Agricultural Sciences

Peran Perubahan Iklim terhadap Kemunculan OPT Baru Diyasti, Farriza; Wulandari Amalia, Aceu
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.780

Abstract

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas penurunan produksi komoditas perkebunan. Perubahan iklim akibat pemanasan global berperan dalam memicu eksistensi OPT di alam. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan OPT. Perubahan ini dapat memengaruhi status OPT di lapangan. Isu munculnya hama baru Spodoptera frugiperda, penyakit Pestalotiopsis sp. pada karet, dan hama Pseudotheraptus sp. pada kelapa menjadi contoh OPT yang berkembang akibat adanya peran perubahan iklim global. Dengan demikian diperlukan informasi dan langkah antisipasi terhadap perubahan iklim yang terjadi untuk meminimalisir kerugian akibat serangan OPT tersebut. Adapun beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain membangun sistem peringatan dini, adanya kelembagaan yang tepat dan akurat, mengembangkan model tentang prediksi iklim dan OPT, serta penerapan sistem budidaya tanaman yang sehat dan diintegrasikan dalam teknologi pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara terpadu
Kajian Penggunaan Antibiotik pada Komoditas Perkebunan Diyasti, Farriza; Lizarmi, Eva
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.826

Abstract

Resistensi antimikroba (Antimicrobial Resistence/AMR) telah menjadi isu global yang mengkhawatirkan kesehatan masyarakat. Selain disebabkan penggunaan obat-obatan pada manusia dan hewan, pengaplikasian bakterisida yang mengandung antibiotik juga mengambil peran terjadinya AMR ini. Khusus pada komoditas perkebunan, diperoleh informasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri umumnya berasal dari kelompok Ralstoniaceae. Data penggunaan bahan pengendali berupa bakterisida yang mengandung antibiotik di lapangan masih sangat terbatas, sehingga menjadi kendala pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan terkait penggunaan antibiotik ini. Tulisan ini bertujuan mengkaji penggunaan antibiotik pada komoditas perkebunan dengan mengumpulkan dan menelaah informasi dari berbagai sumber. Berdasarkan data yang terhimpun, penggunaan antibiotik dalam mengendalikan penyakit bakteri pada komoditas perkebunan masih pada kategori risiko rendah, dan telah lama tidak direkomendasikan lagi sejak  diterapkannya Gerakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada tahun 2018, dengan mengkombinasikan beberapa teknik pengendalian yang ramah lingkungan. Namun tindakan pengawasan tetap harus dilakukan secara ketat di lapangan untuk menghindari terjadinya resistensi antibiotik yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Surveilans Insidensi Penyakit Gugur Daun Karet Pestalotiopsis sp. di Provinsi Kalimantan Barat Permana, Erwin Irawan; Diyasti, Farriza
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i1.971

Abstract

Kejadian penyakit gugur daun karet (GDK) Pestalotiopsis sp. yang ditemukan menyerang Sumatera pada tahun 2019 membuat perhatian banyak pihak karena serangan penyakit ini mampu menurunkan produktivitas karet hingga 80%. Berbagai informasi dikumpulkan terkait penyebaran serangan di Indonesia dan teknik pengendalian guna memperoleh pendekatan yang tepat dalam pengelolaan penyakit GDK Pestalotiopsis sp. Tulisan ini bertujuan mengkonfirmasi keberadaan Pestalotiopsis sp. penyebab penyakit GDK, dan mengetahui kejadian penyakit di wilayah Kalimantan Barat sebagai kantong serangan penyakit. Pengambilan sampel dilaksanakan pada sentra produksi karet di Kalimantan Barat, dengan metode survei kilat dengan cara mengamati secara intensif, mengidentifikasi gejala, dan menemukan/mendeteksi semua OPT yang ditemukan. Data luas serangan diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan dengan metode wawancara dengan pemilik kebun. Hasil surveilans menunjukkan penyakit GDK Pestalotiopsis sp. telah menyerang hampir di seluruh wilayah sentra tanaman karet dan wilayah lainnya di Kalimantan Barat, meliputi 9 (sembilan) kabupaten yaitu Sintang, Melawi, Sanggau, Landak, Kapuas Hulu, Mempawah, Bengkayang, Kubu Raya, dan Singkawang dengan hasil sekuensing DNA menunjukkan spesies Pestalotiopsis theae, dan Pseudopestalotiopsis theae. Faktor iklim dan cara budidaya petani diduga memengaruhi tingkat keparahan penyakit. Untuk menurunkan serangan penyakit dilakukan teknik pengendalian pada kantong serangan dalam bentuk kegiatan demplot sehingga diharapkan dapat mencegah perluasan serangan GDK pada wilayah lain.
Penghambatan Gliocladium sp. Cordo. terhadap Phytophthora capsici Leonian. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada Serta Bentuk Formulasinya Akhmad Faisal Malik; Siagian, Romauli; Diyasti, Farriza
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i1.972

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman lada yang disebabkan cendawan Phytophthora capsici merupakan penyakit penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 15% per tahun. Pemanfaatan agens hayati merupakan alternatif pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penghambatan Gliocladium sp. terhadap P. capsici secara in vitro serta mengetahui kemampuannya sebagai dekomposer. Metode penelitian menggunakan metode dual culture antara Gliocladium sp. dengan P. capsici. Sementara itu, biokompos dibuat dengan bahan dasar serbuk gergaji-dedak dengan perbandingan 3:2 untuk mengetahui kemampuan Gliocladium sp. sebagai dekomposer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gliocladium sp. mampu menghambat pertumbuhan P. capsici dengan persentase penghambatan tertinggi sebesar 54,89% setelah lima hari inokulasi. Di sisi lain, Gliocladium juga mampu mendekomposisi dan tumbuh baik pada bahan organik berupa campuran serbuk gergaji-dedak
Uji Metabolit Sekunder Metarhizium spp. untuk Pengendalian Kumbang Janur Kelapa Permana, Erwin Irawan; Diyasti, Farriza
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i2.1122

Abstract

Kumbang Brontispa longissima merusak atau menyerang pucuk kelapa terutama tanaman kelapa yang masih muda, sehingga mengakibatkan pucuk tanaman tidak dapat berkembang sempurna, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penggunaan berbagai variasi aplikasi cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae terbukti cukup efektif menekan serangan B. longissima. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh cendawan ini mulai banyak dipopulerkan sebagai alternatif formulasi cara baru. Tulisan ini bertujuan menguji efektivitas metabolit sekunder dalam mengendalikan hama kumbang janur kelapa (B. longissima) dan membandingkannya dengan suspensi murni spora Metarhizium spp. Metabolit sekunder diproduksi dengan metode perbanyakan agens hayati secara cair menggunakan media perbanyakan air cucian beras ditambah air kelapa. Serangga uji B. longgissima diambil dari lapangan dan dipisahkan di laboratorium menurut tahap perkembangannya (telur, larva, pupa dan imago). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Lapangan BPTP Pontianak dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil pengujian menunjukkan perlakuan suspensi spora Metarhizium spp. dan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. tidak berbeda nyata berdasarkan uji jarak berganda Duncan. Suspensi spora Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas serangga uji sebesar 55 % pada hari ke-6 setelah aplikasi, sedangkan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas 50 % pada hari ke-7.