Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Registration of Unregistered Marriages on the Family Card from the Perspective of Soerjono Soekanto's Legal Effectiveness Theory Jamil, Faishol; Fakhruddin, Fakhruddin; Izzuddin, Ahmad
Jurnal Independent Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Independent
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/ji.v11i2.236

Abstract

AbstractThis study will discuss the registration of unregistered marriages on the Family Card from the perspective of Soerjono Soekanto's legal effectiveness theory. The purpose of this study is to find out what is the legal basis for registering unregistered marriages on a family card? And how is the registration of unregistered marriages on the Family Card from the perspective of Soerjono Soekanto's theory of legal effectiveness? This research uses normative juridical research. Meanwhile, in terms of approach, the authors use the statute approach and conceptual approach. The result of this research is that the registration of unregistered marriages on the Family Card is based on Permendagri No. 108 of 2019 and Permendagri No. 109 of 2019. Meanwhile, the perspective of Soerjono Soekanto's legal effectiveness theory, in terms of legal principles, has a good goal, namely to protect children's rights and accelerate birth certificate ownership. However, the preparation of these legal principles is considered to be less than optimal because it does not meet the principles of drafting legislation so that it overlaps with other laws and regulations. This legal rule also has the potential to produce negative impacts in society, namely the increasingly widespread practice of unregistered marriages.
Pembaharuan Batas Usia Perkawinan Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Perspektif Maqâshid Al-Syarîʻah Jamil, Faishol
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2019, telah terjadi pembaharuan batas minimal usia perkawinan. Pembaharuan tersebut, terkandung dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun. Merubah ketentuan batas usia minimal perkawinan yang semula 16 tahun bagi wanita dan 19 tahun bagi pria menjadi 19 tahun baik bagi wanita maupun pria. Penelitian ini menjadi penting karna ketentuan batas usia perkawinan tersebut akan berlaku dan mengikat bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini untuk mencari tahu apa yang melatar belakangi perubahan batas usia tersebut dan bagaimana ketentuan tersebut jika ditinjau dari teori maqâshid al-syarîʻah. Tujuan inti dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang pembaharuan batas usia perkawinan tersebut dan apakah pembaharuan batas minimal usia perkawinan tersebut telah sejalan dengan konsep maslahat al-dharuriyat al-khams (lima unsur kebutuhan pokok). Penelitan ini menggunakan penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian ini adalah pembaharuan batas usia perkawinan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 perspektif maqâshid al-syarîʻah imam asy-Syathibi. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pembaharuan batas usia perkawinan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 dilatar belakangi oleh faktor perkawinan pada usia 16 tahun adalah termasuk dalam perkawinan anak yang akan berdampak buruk pada organ reproduksi dan keturunan yang akan dihasilkan. Sedangkan jika ditinjau dengan perspektif maqâshid al-syarîʻah pembaharauan batas minimal usia perkawinan tersebut sudah baik karna sejalan dengan konsep al-dharuriyat al-khams