Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Innovative and Creativity

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Burnout Pada Perawat Di Ruang Rawat Bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2025 Hizkia, Indra; Gaol, Rusmauli Lumban; Marbun, Agustina
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Burnout merupakan kondisi kelelahan ekstrem yang terjadi baik secara fisik maupun mental yang telah menjadi isu serius dalam dunia keperawatan global. World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 secara resmi mengakui burnout sebagai fenomena yang berkaitan dengan dunia kerja dan memasukkannya ke dalam International Classification of Diseases edisi ke-11 (ICD-11). Prevalensi burnout di kalangan perawat global mencapai 11,23%, sementara di Indonesia sekitar 50,9% perawat melaporkan mengalami stres kerja. Ruang rawat bedah merupakan area dengan karakteristik unik yang memiliki tingkat kompleksitas perawatan tinggi, tuntutan teknis spesifik, dan tanggung jawab besar terhadap keselamatan pasien perioperatif yang dapat memicu terjadinya burnout pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan burnout pada perawat di ruang rawat bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2025, khususnya dalam dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan rendahnya prestasi pribadi. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 33 perawat yang dipilih dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, mencakup 22 pernyataan yang terdiri dari 9 pernyataan kelelahan emosional, 5 pernyataan depersonalisasi, dan 8 pernyataan rendahnya prestasi diri. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner langsung oleh responden selama bulan Mei 2025. Hasil penelitian menunjukkan tingkat burnout pada perawat relatif rendah dengan dimensi kelelahan emosional sebesar 9,1%, depersonalisasi 6,1%, dan rendahnya prestasi diri 24,2%. Karakteristik demografi menunjukkan mayoritas responden berusia dewasa madya 40-60 tahun (57,6%), berjenis kelamin perempuan (87,9%), berpendidikan Ners (66,7%), memiliki masa kerja >3 tahun (63,6%), dan berstatus belum menikah (63,6%). Kesimpulan penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat burnout pada perawat di Ruang Rawat Bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan berada pada tingkat yang rendah, namun dimensi rendahnya prestasi diri memiliki persentase tertinggi yang mengindikasikan perlunya perhatian khusus terhadap pengembangan diri dan motivasi perawat. Manajemen rumah sakit perlu mempertahankan kondisi kerja yang mendukung kesejahteraan perawat melalui program pengembangan kompetensi berkelanjutan, sistem penghargaan prestasi kerja, dan kegiatan refreshing di luar jam kerja untuk mencegah peningkatan burnout di masa mendatang demi menjaga kualitas pelayanan keperawatan yang optimal.