Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi perawat dalam melakukan upaya prevensi, deteksi, dan pengendalian Covid-19. Tingginya kasus Covid-19 di Kota Denpasar menyebabkan peran dan tugas perawat menjadi bertambah yang mengakibatkan timbulnya beban kerja fisik dan mental yang memicu terjadinya stres kerja. Stres kerja perawat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor eksternal maupun internal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi dengan tingkat stres kerja pada perawat Puskesmas di Kota Denpasar pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional analitik. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah sampel yaitu 44 perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat adalah stres kerja tinggi 29,55%, stres kerja sedang 54,5% dan stres kerja rendah 15,9%. Terdapat hubungan bermakna antara usia (p=0,000), status perkawinan (p=0,000), tingkat pendidikan (p=0,007), masa kerja (p=0,000), dan jam kerja (p=0,000) dengan stres kerja. Sedangkan karakteristik demografi jenis kelamin tidak berhubungan dengan tingkat stres kerja perawat (p=0,368). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu mayoritas perawat Puskesmas di Kota Denpasar mengalami tingkat stres kerja sedang dan karakteristik usia, status perkawinan, tingkat pendidikan, masa kerja, dan jam kerja berhubungan dengan terjadinya stres kerja pada perawat di Kota Denpasar. Stres kerja harus ditangani secara holistik dan komprehensif untuk memperoleh performa kerja yang optimal.