Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kebijakan Pembatasan Poligami oleh Mahkamah Agung dan Analisis Keberpihakan Bagi Perempuan Mayasari, Lutfiana Dwi; Cahya, Akmal Adi; Triyono, Nur
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v4i1.6508

Abstract

Selama ini poligami dipahami sebagai bagian dari perbuatan yang dianjurkan karena disebut sebagai sunnah rasul. Tidak sedikit penceramah yang menganjurkan pelaksanaan poligami dan kerapkali-baik sengaja ataupun tidak-memojokkan wanita untuk menerima dimadu oleh suaminya. Paham ini hidup dan secara tidak sadar diterima sebagai nilai yang hidup (living law) dalam masyarakat muslim Indonesia. Padahal terdapat pendapat lain yang menempatkan poligami sebagai perbuatan mubah belaka. Beberapa madzhab bahkan mensunnahkan agar suami cukup menikahi satu orang istri saja, karena poligami cenderung akan menyakiti perempuan. Pendapat fiqh inilah yang melatarbelakangi Mahkamah Agung menerbitkan petunjuk teknis dan sejumlah Sema berkaitan dengan praktik poligami. Melalui medium tersebut, diberikan jaminan kepastian hukum bagi istri untuk bersuara di depan sidang serta mempertahankan hak-haknya atas harta dalam perkawinan. Poligami liar juga telah dilarang untuk disahkan serta sejumlah hak keperdataan antara suami dan istri tidak diakui di depan hukum. Mahkamah Agung tengah menggunakan hukum (law as tool of social engineering) untuk menghidupkan pendapat-pendapat fiqh yang berpihak pada perlindungan perempuan dan sedikit demi sedikit diharapkan dapat mengikis pemahaman fiqh yang cenderung menegasikan kedudukan perempuan.
Islamic Justice in Indonesia Polygamy Regulation on Asghar Ali Engineer’s Perspective Mayasari, Lutfiana Dwi; Cahya, Akmal Adi; Agustina, Ulfa Wulan
Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum Vol. 9 No. 1 (2021): Al-Mazaahib
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-mazaahib.v9i1.2292

Abstract

Indonesia has formulated the regulation of polygamy. Those regulations did not provide a contextual justice, especially towards women, at least if it viewed from some perspective. This research tries to measure the justice on those regulations on Asghar Ali engineer’s perspective of justice. This article is library research which use a normative and qualitative approach along with triangulation as collecting data method. Based on this article discussion, we find a conclusion that Indonesia provides the women/wife a chance to participate in the session process. Indonesia arranged that the wife’s agreement is one of requirement for husband to demand polygamy before the court. Therefore, in the view of Asghar, marriage law of Indonesia respect towards women if it regulation obeyed by the judge. In his view, justice for weak-side is the basis and fundamental teachings of Islam. The justice referred to him, is substantive justice, not just justice in the text.