Salah satu penyakit genetic yang biasa terdeteksi pada usia anak anak adalah thalasemia. Akibat dari thalasemia ini maka anak anak tidak dapat lepas dari transfusi darah sebagai salah satu bentuk perawatan. Transfusi darah merupakan satu-satunya cara bentuk perawatan untuk mencegah kematian pada anak anak, perawatan transfusi darah ini dilakukan di rata-rata 2 sampai 3 kali setiap bulan yang dilakukan secara rutin dan teratur untuk tetap bisa menjaga stamina dan beraktifitas bagi penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara usia anak anak penderita thalasemia dengan frekuensi transfuse. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yakni metode penelitian yang meneliti hubungan antara faktor kausa dan efek pada satu waktu penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling dan mendapatkan sampel sejumlah 30 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan signifikan antara usia anak anak penderita thalasemia dengan frekuensi transfusi darah dengan nilai p-value = 0,036. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada kaitan antara usia dengan frekuensi transfusi darah pada anak anak penderita thalassemia.