Articles
Terapi Bermain Puzzle dalam Menurunkan Kecemasan Anak Akibat Hospitalisasi
Safira, Noor Rahma;
Irdawati, I;
Purnamadewi, Siska
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hospitalisasi adalah suatu keadaan tertentu yang mengharuskan anak untuk dilakukan rawat inap di rumah sakit untuk menjalani perawatan hingga anak dilakukan pemulangan kembali ke rumah. Hospitalisasi pada anak sangatlah mengganggu dan dapat menimbulkan kecemasan, ketakutan serta rasa sakit. Untuk mengatasi dampak hospitalisasi pada anak perlu diberikan intervensi salah satunya adalah dengan bermain. Bermain merupakan salah satu aktivitas anak-anak yang dapat mengalihkan perasaan yang tidak menyenangkan dengan kegiatan yang disukai. Tujuan : mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan pada anak akibat hospitalisasi. Metode : metode yang digunakan yaitu penerapan evidence based nursing dengan fokus studi tingkat kecemasan. Sebanyak 5 subjek yang memenuhi kriteria inklusi diberikan intervensi terapi bermain puzzle selama ±20 menit dan dilakukan pretest dan posttest menggunakan Children Fear Scale. Studi kasus dilakukan di ruang Kreativa RS UNS Sukoharjo pada bulan Januari 2023. Hasil : hasil skor menunjukkan bahwa intensitas tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi bermain puzzle pada kategori cemas ekstrim (80%). Setelah dilakukan intervensi menjadi sedikit cemas (40%), cemas sedang (20%), normal (20%).
Penatalaksanaan Terapi Bermain Mewarnai terhadap Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Usia Prasekolah: A Case Study
Laeli, Fitroh;
Irdawati, I;
Oktiva, Yayuk Dwi
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kecemasan merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan, perasaan tidak nyaman dan khawatir yang sering kali disertai dengan perasaan takut yang berlebihan terhadap sebuah ancaman termasuk dalam hospitalisasi. Faktor kecemasan timbul karena adanya situasi yang membuat diri menjadi sakit dan tidak menerima terhadap keadaan yang terjadi. Untuk menurunkan dampak kecemasan akibat hospitalisasi yang dialami oleh anak diperlukan media yang dapat mengungkapkan rasa cemas salah satunya yaitu terapi bermain. Terapi bermain merupakan kegiatan yang dapat membantu anak untuk menurunkan tingkat kecemasan sehingga mempercepat proses penyembuhan. Tujuan : mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan pada anak akibat hospitalisasi. Metode : Studi ini merupakan case study yang dilakukan kepada 5 anak berusia 3-5 tahun yang mengalami kecemasan saat menjalani proses perawatan dirumah sakit seperti menangis dan takut kepada petugas kesehatan. Sebelum dan sesudah intervensi kecemasan pada pasien diukur menggunakan Faces Anxiety Scale. Intervensi dilakukan dengan durasi selama 30 menit dalam 2 hari berturut-turut. Kesimpulan : Terapi bermain mewarnai dapat mengurangi kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi karena dapat meningkatkan perkembangan motoric halus dan anak bebas berekspresi sehingga menurunkan perasaan takut.
Pemberian Posisi Lateral Kanan pada Anak dengan Kebutuhan Oksigenasi: Studi Kasus
Maghfiroh, Novpridar Arbi;
Irdawati, I;
Pardosi, Honyadi
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Data dari kementrian kesehatan republik indonesia pada tahun 2020 angka kematian tertinggi pada anak dan bayi disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pernapasan. Gangguan infeksi saluran pernapasan dapat mempengaruhi dan juga mengganggu terpenuhinya kebutuhan oksigenasi yang diperlukan anak dan bayi. Pemberian intervensi independent yang dapat diberikan perawat yaitu pemberian posisi lateral pada anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pemberian posisi lateral kanan pada pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada anak. Desain penelitian yang dilakukan adalah Studi Kasus dengan sampel sebanyak 5 sampel di Bangsal anak RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota Surakarta dengan indikasi adanya gangguan kebutuhan oksigenasi. 5 sampel dilakukan penerapan jurnal dengan diberikan posisi lateral kanan selama 30 menit dan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital berupa pemeriksaan saturasi oksigen dalam darah dan juga laju pernapasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pemberian posisi lateral kanan. Hasil Penelitian didapatkan adanya peningkatan rata-rata saturasi oksigen dalam darah dan adanya penurunan laju pernapasan sesudah dilakukan intervensi pemberian posisi lateral kanan.
Pengaruh Brain Gym terhadap Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Pra Sekolah
Dewanti, Oviana;
Irdawati, I;
Muyas, Siti
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kecemasan menjadi masalah yang sering dialami anak yang dirawat di rumah sakit. Hopitalisasi memberikan pengalaman tidak menyenangkan bagi anak karena meraka berada di lingkungan yang asing dan meraskan sensasi nyeri. Oleh karena itu, anak-anak memerlukan intervensi untuk membantu mereka dalam beradaptasi dengan hospitalisasi. Salah satu contoh intervensi tersebut adalah brain gym yang melibatkan banyak otot sehingga dapat memanfaatkan potensi otak melalui gerakan dan sentuhan. Studi ini merupakan case study yang dilakukan pada 4 pasien anak usia 3-5 tahun yang mengalami kecemasan saat dirawat di bangsal anak seperti pasien anak yang menangis saat melihat kedatangan perawat untuk memberikan obat dan melakukan pemeriksaan pada pasien anak tersebut. Sebelum dan setelah diberikan intervensi, kecemasan pasien anak diukur terlebih dahulu menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Kesimpulan studi ini brain gym dapat mengurangi kecemasan hospitalisasi pada anak usia pra sekolah. Gerakan brain gym akan mengaktifkan saraf neokorteks dan parasimpatis sehingga dapat mengurangi ketegangan fisik dan psikologi.
Penatalaksanaan Gangguan Tidur Menggunakan Terapi Musik pada Anak dengan Hipertermia: A Case Study
Adelia, Mustika;
Irdawati, I
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendahuluan : Hipertermia merupakan peningkatan suhu inti tubuh manusia, yang biasanya terjadi akibat infeksi atau proses fisiologis Selama menjalani proses perawatan, anak beresiko mengalami gangguan selama tidur dan istirahat. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor terkait penyakit (misalnya demam, nyeri, ketidaknyamanan, komorbiditas, obat-obatan). Terapi musik dijadikan terapi alternatif untuk mengatasi gangguan tidur karena dapat mengurangi plasma kortisol dan menumbulkan efek relaksasi. Metode : case study dengan pre dan post intervensi. Sampel dalam case study ini sebanyak 5 pasien anak usia 1 – 6 tahun yang dirawat dengan keluhan demam dan sulit tidur. Instrument yang digunakan yaitu musik pengantar tidur yang disukai oleh pasien, dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terapi musik yang diberikan pada anak yang di rawat dengan keluhan demam mampu mengurangi tingkat gangguan tidur yang di alami dengan hasil nilai P-Value 0.001 Kesimpulan : terapi menggunakan musik dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pada anak dengan demam yang menjalani proses perawatan di rumah sakit.
Pengaruh Terapi Bermain Origami terhadap Tingkat Kecemasan Anak Selama Rawat Inap di Ruang Sakura RS Indriati Solo Baru: A Case Study
Fathoni, Ahmad;
Irdawati, I;
Oktiva, Yayuk Dwi
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Rawat inapi adalah situasi krisis yang dihadapi anak ketika anak dirawat di rumah sakit untuk menyembuhkan Kesehatan pada anak dengan menjalani bermacam jenis tindakan perawatan seperti pemeriksa kesehatan, pemasangan infus dan pemberian obat, dimana kondisi tersebut membuat anak mengalami stress. Anak rentan mengalami kegelisahan dan kecemasan jika berpisah dengan orang tua dan anak merasa cemas akan setiap tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap dirinya. Perlakuan yang bisa dilakukan, salah satunya dengan terapi bermain. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan namun harus sesuai dengan kondisi anak. Dengan permainan anaka akan terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya, karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainan (distraksi) dan relaksasi melalui hobi mereka melakukan permainan. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain origami dengan penurunan kecemasan pada anak usia prasekolah saat dirawat di ruang anak Rs Indriati Solo Baru. Terdapat beberapa kasus anak yang menjalani hospitalisasi di bangsal Sakura RS Indriati Solo Baru. Sebagian besar anak yang dirawat mengalami kecemasan tingkat sedang dan berat. Dalam kasus ini terdapat 5 pasien anak yang mendapatkan intervensi terapi bermain origami untuk menurunkan kecemasan. Terapi bermain dilakukan kepada masing-masing anak selama kurang lebih 10-15 menit. Pemberian terapi bermain origami pada anak usia pra sekolah efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan selama proses hospitalisasi.
Case Study: Terapi Pursed Lips Breathing sebagai Intervensi Keperawatan untuk Status Oksigenasi Anak dengan Pneumonia
Lestari, Sri Puji;
Irdawati, I;
Syafitri, Normalita
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak pneumonia yang megalami gangguan pertukaran gas atau tidak efektifnya bersihan jalan napas. Alternatif lain untuk mengatasi maslah tidak efektifna bersihan jalan napas pada anak yaitu dengan menerapkan teknik Pursed Lips Breathing (PLB). Teknik ini mampu meningkatkan pertukaran gas yang diamati dengan peningkatan saturasi oksigen dalam tubuh. Penelitian ini menggunakan laporan kasus (Case Study) dengan pre dan post intervensi. Sampel dalam laporan kasus (Case Study) ini sebanyak 3 pasien anak usia 3-5 tahun yang dirawat dengan keluhan kasus pneumonia yang merupakan masalah pernapasan akut. Hasil penelitian ini terbukti efektif meningkatkan ventilasi paru-paru oksigenasi perifer dan efektif dalam meningkatkan aktivitas paru-paru hingga proses pernafasan.
Gambaran Kasus an.D dengan Masalah Hydrosefalus Post Operasi Entriculoperitoneal Shunt di RSUD Dr. Moewardi Surakarta: A Case Report
Sulaiman, Shoim Muhamad;
Irdawati, I
Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023: Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXVII)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Hidrosefalus adalah gangguan yang terjadi akibat kelebihan cairan serebrospinal pada sistem saraf pusat. Hidrosefalus merupakan salah satu kelainan kongenital yang sering terjadi pada anak sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup anak. Penyebab hidrosefalus masih belum banyak diketahui dan faktor risikonya belum banyak dipelajari. Penatalaksanaan hidrosefalus adalah dengan menggunakan sistem shunt. Pada akhir tahun 1980, pemompaan buatan sendiri sistem dengan dua katup semilunar dibangun untuk emastikan cairan serebrospinal mengalir dalam satu arah. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran studi kasus asuhan keperawatan pada pasien An.D dengan post op Ventriculoperitoneal Shunt.. Metode: Metode penelitian ini menggunakan studi kasus pada pendekatan proses keperawata dengan melakukan pengkajian, menyusun diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, dan evaluasi. Hasil Studi : Hasil studi ini menunjukkan masalah keperawatan yang muncul pada An. D diantaranya : Penurunan Kapasitas Adaptif intracranial berhubungan dengan obstruksi aliran cairan serebrospinalis ditandai dengan hidrosefalus, Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Efek agen farmakologis (obat milos),Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan keterlambatan perkembangan di tandai dengan bentuk kaki yang kurang normal. Gangguan Tumbuh kembang berhubungan dengan tidak mampu melakukan ketrampilan yang sesuai dengan usiannya dan terdapat kebutuhan khusus pada ekstremitas bawah sejak lahir ditandai dengan pasien belum lancar bicara dan tidak sempurna pada ekstremitas bawah.
Hubungan Usia Anak Penderita Thalasemia Dengan Frekuensi Transfusi
Irdawati, I;
Syaiful, Afifah Ayu;
Haryani, Anis
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 14 No. 2 (2021): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/bik.v14i2.11424
Salah satu penyakit genetic yang biasa terdeteksi pada usia anak anak adalah thalasemia. Akibat dari thalasemia ini maka anak anak tidak dapat lepas dari transfusi darah sebagai salah satu bentuk perawatan. Transfusi darah merupakan satu-satunya cara bentuk perawatan untuk mencegah kematian pada anak anak, perawatan transfusi darah ini dilakukan di rata-rata 2 sampai 3 kali setiap bulan yang dilakukan secara rutin dan teratur untuk tetap bisa menjaga stamina dan beraktifitas bagi penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara usia anak anak penderita thalasemia dengan frekuensi transfuse. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yakni metode penelitian yang meneliti hubungan antara faktor kausa dan efek pada satu waktu penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling dan mendapatkan sampel sejumlah 30 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan signifikan antara usia anak anak penderita thalasemia dengan frekuensi transfusi darah dengan nilai p-value = 0,036. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada kaitan antara usia dengan frekuensi transfusi darah pada anak anak penderita thalassemia.