Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN TANJUNG REJO PERCUT Lumbantoruan, Mestika; Sembiring, Rinawati; Simanjuntak, Rotua
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The early-age marriage is a marriage which done under reproductive age, <20 years old. Riskesdas (2013) stated that among the women at 10 – 54 years old, 2,6 % got married before 15 years old and 23,9 % at 15-19 years old. Based on the data from Religious Affairs Office (Kantor Urusan Agama) in Kecamatan Tanjung Rejo Percut Sei Tuan, there were 83 teenage girls got married at <20 years old in 2016. The purpose of this study is to identify the factors which have correlation with early-age marriage on teenage girls in Kecamatan Tanjung Rejo Percut Sei Tuan in 2017. This is an analytic study with Case Control design. The case group was all of the 45 teenage girls who got married at early age. The control group was taken based on inclusion and exclusion criteria with comparison (1:2) between 90 teenage girls from the case group. The variables were knowledge, education, job, economic status, parents’ role, culture, promiscuity and mass media. The analysis was done in some steps; include univariate, bivariate analysis used Chi Square test, and multivariate analysis with logistic regressing test. The results for every variables are; knowledge (p=0,0005), education (p=0,0005), jobs (p=0,0005), economic status (p=0,003), parents’ role (p=0,270), culture (p=0,001), promiscuity (p=0,001) and mass media (p=0,045), and the multivariate analysis showed that knowledge has p=0,001; OR= 5,082 (95% CI; 1,88113,732). It can be concluded that there is no correlation between parents’ role and early-age marriage, and there are some correlations between knowledge, education, jobs, economic status, culture, promiscuity and mass media with early-age marriage, and the dominant factor is knowledge. It is suggested for government who lead Kecamatan Tanjung Rejo Percut Sei Tuan to cooperative with BKKBN in giving information and education for teenagers and parents about the effects of early-age marriage; and if they have some knowledge, early-age marriage can be decreased then
PENINGKATAN FUNGSI KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DALAM MEWUJUDKAN TATAKELOLA PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS PERIZINAN TERPADU KOTA TEBING TINGGI Manurung, Naomi; Pramana, Dodi; Simanjuntak, Rotua
Jurnal Administrasi dan Perkantoran Modern Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Administrasi Dan Perkantoran Modern
Publisher : Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/judika.v12i2.54254

Abstract

Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik, kendatipuntidak dibutuhkan setiap hari, namun sangatlah berperan penting bagi kehidupan kita.Tanpanya, banyak yang tidak dapat kita lakukan karena izin adalah bukti penting secarahukum. Tidak ada bagian lain dalam domain publik tempat interaksi antara pemerintahdan masyarakatnya begitu jelas dan langsung selain pada bagian pelayanan perizinan.Sebagai garda terdepan atas pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, dapatdikatakan kinerja pemerintah secara keseluruhan benar-benar dinilai dari seberapa baikpelayanan perizinan ini Kebijakan dan implementasi pelayanan perizinan terpadu dapatdikatakan efektif ketika dapat menjawab keinginan masyarakat. Kebijakan danimplementasi juga harus bersinergi diantara para stakeholders perizinan baik itupelaksana dan konsumen perizinan maupun para akademisi/ universitas. Impelmentasiberbasis teknologi akan mendorong pelayanan perizinan lebih efesien.
PENINGKATAN FUNGSI KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DALAM MEWUJUDKAN TATAKELOLA PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS PERIZINAN TERPADU KOTA TEBING TINGGI Manurung, Naomi; Pramana, Dodi; Simanjuntak, Rotua
Jurnal Administrasi Perkantoran Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Administrasi Perkantoran
Publisher : Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/judika.v12i2.54254

Abstract

Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik, kendatipuntidak dibutuhkan setiap hari, namun sangatlah berperan penting bagi kehidupan kita.Tanpanya, banyak yang tidak dapat kita lakukan karena izin adalah bukti penting secarahukum. Tidak ada bagian lain dalam domain publik tempat interaksi antara pemerintahdan masyarakatnya begitu jelas dan langsung selain pada bagian pelayanan perizinan.Sebagai garda terdepan atas pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, dapatdikatakan kinerja pemerintah secara keseluruhan benar-benar dinilai dari seberapa baikpelayanan perizinan ini Kebijakan dan implementasi pelayanan perizinan terpadu dapatdikatakan efektif ketika dapat menjawab keinginan masyarakat. Kebijakan danimplementasi juga harus bersinergi diantara para stakeholders perizinan baik itupelaksana dan konsumen perizinan maupun para akademisi/ universitas. Impelmentasiberbasis teknologi akan mendorong pelayanan perizinan lebih efesien.