Pendahuluan: Penuaan kulit wajah merupakan proses fisiologis kompleks yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti usia dan genetik, serta faktor ekstrinsik seperti paparan sinar ultraviolet, polusi, dan gaya hidup. Area periorbital dan perioral termasuk bagian wajah yang paling awal menunjukkan tanda penuaan berupa keriput halus, kehilangan elastisitas, dan perubahan tekstur kulit. Chemical peeling merupakan salah satu modalitas terapi noninvasif yang terbukti efektif dalam memperbaiki kerutan superfisial dan memperbaiki kualitas kulit melalui proses eksfoliasi kimiawi dan stimulasi regenerasi kolagen dermal. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan usia 51 tahun datang ke Klinik Griya Satya Estetika dengan keluhan utama garis kerutan pada daerah sekitar mata dan bibir yang semakin tegas sejak 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan dermatologis ditemukan fine wrinkles periorbital, finemotion wrinkles sudut mata (crow’s feet), fine wrinkles perioral. Pasien didiagnosis aging skin dengann Glogau Wrinkle Scale derajat III (advanced photoaging). Pasien dilakukan tindakan chemical peeling kombinasi (30% glycolic acid, 14% salicylic acid, 5% phytic acid). Evaluasi pasca tindakan menunjukkan peningkatan kelembapan kulit, penurunan Trans Epidermal Water Loss (TEWL), serta perbaikan tekstur kulit dengan berkurangnya kedalaman kerutan. Kesimpulan: Penggunaan tindakan chemical peeling dengan kombinasi glycolic acid, salicylic acid dan phytic acid terbukti efektif dan aman sebagai terapi noninvasif untuk memperbaiki kerutan periorbital dan perioral pada pasien dengan penuaan kulit derajat sedang. Terapi ini dapat menjadi alternatif perawatan yang efisien untuk rejuvenasi tanpa memerlukan tindakan invasif.