Atmika, Gusti Ngurah Adnya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS 3R (REUSE, REDUCE, RECYCLE) BERDASARKAN TINGKAT EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN PENCEMARAN AIR PADA PT TIRTA INVESTAMA- PABRIK MAMBAL Sutrisna, Putu Oka; Atmika, Gusti Ngurah Adnya
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Tirta Investama Pabrik Mambal merupakan industri yang bergerak di bidang produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Dalam kegiatan industry pengolahannya telah dilengkapi dengan dokumen lingkungan yaitu AMDAL sekaligus membangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk mengolah limbah hasil produknya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi air melalui upaya penghematan pemakaian air bersih, melakukan konservasi air dan menjaga ketersediaan sumberdaya air dan dan penurunan beban pencemaran dengan kegiatan TSS, BOD 5, minyak dan lemak, dan debit air limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan ini telah memenuhi kriteria efektivitas dengan hasil rata-rata yang tidak melebihi standar baku mutu yang sudah diterapkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Bali No 16 tahun 2016 melalui program kegiatan 3R Air berhasil mencapai angka 25% dalam tingkat efisiensi air mulai dari proses pengolahan air hingga pengemasan produk kemasan 5 galon (HOD), terhadap total produk dengan intensitas pemakaian air tahun 2018 sebesar 1,22 m3 dan berhasil melakukan penurunan beban pencemaran air sebesar 2,43 gCOD/Ton Produk tergolong pada 25%. Hal ini karena terjadi perubahan sistem IPAL yang tadinya dibuang ke sungai dan tidak dimanfatkan, ditampung kemudian disalurkan ke toilet untuk air domestik. Dengan demikian program keberlanjutan sumber daya air telah berjalan optimal.