Pendidikan inklusi merupakan kebijakan yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, mendapatkan akses pendidikan yang adil dan berkualitas. Kebijakan ini menekankan pentingnya lingkungan belajar yang mendukung keberagaman dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap siswa untuk berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak implementasi kebijakan pendidikan inklusif terhadap peningkatan kompetensi siswa dan Indeks Pendidikan (IPM) di Kabupaten Garut. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis regresi, penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara penerapan kebijakan inklusif dan peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan inklusif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi siswa dan IPM. Koefisien regresi sebesar 0,491 untuk kompetensi siswa dan 0,481 untuk IPM menunjukkan bahwa semakin baik penerapan kebijakan, semakin tinggi pula tingkat kompetensi siswa dan IPM. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (12,572 > 1,977 untuk kompetensi siswa dan 11,765 > 1,977 untuk IPM), dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian, implementasi kebijakan pendidikan inklusif memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Garut. Hal ini menegaskan pentingnya dukungan yang berkelanjutan dalam bentuk pelatihan guru, peningkatan fasilitas, dan pengembangan strategi pembelajaran yang inklusif untuk memastikan keberhasilan pendidikan bagi semua siswa.