Fahmi, Alvin Pradana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Kecemasan Narapidana Anak di Lapas dengan Kuisioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) Fahmi, Alvin Pradana; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.459 KB)

Abstract

Karena asumsi dan tekanan yang buruk sama hal nya perlakuan tidak menyenangkan, disiksa, dilecehkan, tidak adanya kesehatan dan alat-alat kesehatan yang buruk, penjara akan memiliki ketakutan dan ketidaknyamanan, Selain itu, ketika seseorang dilepaskan, stigma ini akan selalu melekat pada seseorang. Lamanya hukuman dan isolasi dari lingkungan luar memiliki efek psikolologis cukup sangat besar terhadap mental yang sehat untuk napi. Uji coba ini dapat mendeskripsikan. output hasil menjelaskan bahwa karakteristik responden tertua adalah: 15 tahun pada usia -15 tahun, dengan tingkat pendidikan tertinggi: 16 tahun SLTP, dan 26 tahun tidak sekolah. Hasil uji deskriptif SPSS tingkat kecemasan anak lapas adalah kecemasan sedang. Kesimpulan: Perawat dan petugas Lapas harus memperhatikan tingkat kecemasan perempuan di Lapas, karena narapidana perempuan memiliki banyak masalah baik secara fisik maupun psikis.
Tingkat Kecemasan Narapidana Anak di Lapas dengan Kuisioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) Fahmi, Alvin Pradana; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.1953

Abstract

Karena asumsi dan tekanan yang buruk sama hal nya perlakuan tidak menyenangkan, disiksa, dilecehkan, tidak adanya kesehatan dan alat-alat kesehatan yang buruk, penjara akan memiliki ketakutan dan ketidaknyamanan, Selain itu, ketika seseorang dilepaskan, stigma ini akan selalu melekat pada seseorang. Lamanya hukuman dan isolasi dari lingkungan luar memiliki efek psikolologis cukup sangat besar terhadap mental yang sehat untuk napi. Uji coba ini dapat mendeskripsikan. output hasil menjelaskan bahwa karakteristik responden tertua adalah: 15 tahun pada usia -15 tahun, dengan tingkat pendidikan tertinggi: 16 tahun SLTP, dan 26 tahun tidak sekolah. Hasil uji deskriptif SPSS tingkat kecemasan anak lapas adalah kecemasan sedang. Kesimpulan: Perawat dan petugas Lapas harus memperhatikan tingkat kecemasan perempuan di Lapas, karena narapidana perempuan memiliki banyak masalah baik secara fisik maupun psikis.
Pembinaan Narapidana Lanjut Usia melalui Program Asimilasi Rumah di Lembaga Pemasyarakatan Fahmi, Alvin Pradana; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3704

Abstract

Tahanan yang menempuh kejahatan di Badan Sosialisasi, pada hakikatnya sepanjang menempuh kejahatan, sudah kehabisan independensi buat beraksi, maksudnya tahanan yang berhubungan cuma bisa berkiprah di dalam Badan Sosialisasi saja. Wujud perlakuan dituangkan dalam upaya Badan Sosialisasi atau Rutan buat membina tahanan, buat memahami diri sendiri, alhasil bisa mengubah diri sendiri jadi lebih bagus, jadi positif tidak lagi melaksanakan perbuatan kejahatan ataupun meningkatkan diri sendiri jadi orang yang lebih bermanfaat untuk negeri, agama, serta keluarganya. Tahap tahap yang ditempuh oleh Badan Sosialisasi buat menghindari terbentuknya klise kesalahan sebagimana sudah dipaparkan dimuka merupakan lewat pembinaan salah satunya berupa asimilasi rumah yang ditujukan untuk narapidana lanjut usia. Dalam riset ini, pengarang mempraktikkan tata cara kualitatif yang dilakukan bersumber pada riset pustaka. Dengan Pelaksanaan pembinaan narapidana ini adalah untuk pencegahan terjadinya pengulangan kehajatan. Dengan demikian Narapidana yang lanjut usia ini dapat memperoleh HAM walaupun ada di Lembaga Pemasyarakatan.