Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Model Pembelajaran ADDIE dan PAIKEM Hasil Belajar Anatomi Fisiologis Kebidanan STIKIM, Indonesia Subur, Rina Yuliana; Rahayu, Sri
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 11 No 03 (2021): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Sek
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v11i03.1275

Abstract

Saat ini dalam proses pembelajaran menuntut adanya keanekaragaman atau variasi dalam pembelajaran yang mengarah pada PAIKEM. Penggunaan Model pembelajaran ADDIE menunjukan bahwa aktifitas belajar mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara penggunaan model pembelajaran ADDIE dan PAIKEM terhadap hasil belajar mata kuliah Anatmoi-Fisiologis mahasiswa kebidanan STIKIM tahun 2014. Penelitian ini menggunakan penelitian Eksperimen dengan Rancangan Eksprerimen semu (Pre Experimental Design) dengan menggunakan rancangan Pretest and Posttest Group. Pengambilan sampel sebanyak 36 responden yang dipecah menjadi 2 kelompok eksperimen yaitu kelompok ADDIE dan kelompok PAIKEM yang akan diberikan Pretest sebelum Treatment kemudian dilakukan Posttest. Analisa data menggunakan uji statistic Non-Parametic yaitu Uji Wilcoxon yang sebelumnya dilakukan pengujian normalitas data menggunakan Uji-Shapiro-Wilk dengan nilai Sig dari Pretest ADDIE adalah 0,033, nilai Sig dari Posttest 0,262. Sedangkan nilai Sig dari Pretest PAIKEM adalah 0,094, nilai Sig dari Posttest PAIKEM 0,885. Hasil Uji-Wilcoxon menunjukan nilai Pretest-Posttest ADDIE (p=0,000), nilai Pretest-Posttest PAIKEM (p=0,000) dari kedua nilai Significancy menunjukan 0,000 (p> 0,005) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Pretest-Posttest dengan model pembelajaran ADDIE dan PAIKEM diperkuat dengan wawancara oleh pihak terkait yang berkompeten yang disarankan mengikuti situasi dan kondisi saat ini.
KOLABORASI PESANTREN DAN TENAGA KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PHBS DAN KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DI PESANTREN RUMAH QUR’AN UMAR BIN KHATTAB KABUPATEN BOGOR Rahayu, Sri; Mulyanti, Mulyanti; Subur, Rina Yuliana
Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 4 No. 3 (2025): Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, 2025
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/devote.v4i3.4309

Abstract

Pesantren as a religious-based educational institution has an important role in shaping the pattern of Clean and Healthy Living Behavior for santri and santriwati. However, there are still challenges in improving knowledge, understanding and application of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) and Female Reproductive Health among female santri. This community service program aims to improve knowledge, understanding and application of PHBS regarding Female Reproductive Health at the Umar bin Khattab Qur'an House Islamic Boarding School, Bogor Regency. The methods used include counseling education, and direct observation practices to 110 female students through a participatory and interactive approach. The evaluation results showed that there were scores > 60 in PHBS knowledge of 104 santriwati (94.55%), awareness of female reproductive health with scores > 60 only 30 santriwati (27.27%). In addition, the implementation of PHBS in the pesantren environment based on observation and assessment, there are still scores with low scores <60 on the following indicators; cleanliness of ablution places; use of healthy bathrooms & latrines; dormitory cleanliness and sufficient ventilation; water reservoirs & used goods free of mosquito larvae; santri utilize poskestren & health service facilities; know priority health information; and have health care insurance. In conclusion, this educational intervention proved to be effective in improving the knowledge and behavior of santriwati towards PHBS and Reproductive Health. It is expected that similar programs can be implemented in a sustainable manner with the collaboration of Cross Sector and Cross Program pesantren with the local Health Office to create a healthier pesantren environment.