ABSTRAK Latar Belakang: Data Puskesmas Tana Lili Luwu Utara menemukan sepanjang tahun 2021, 2022 hingga 2023 jumlah distribusi dan konsumsi TTD pada rematri tidak pernah mencapai 100,0%. Terlebih pada pertengahan tahun 2023 ditemukan adanya penurunan jumlah capaian konsumsi TTD dalam agenda posyandu remaja. Hasil observasi juga menemukan ketterbatasan akan media promosi dalam memberikan edukasi padahal sebenarnya perubahan sikap remaja putri tentang anemia bisa didapat dari edukasi menggunakan media promosi kesehatan yang mumpuni. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi media leaflet terhadap sikap remaja putri dalam mengkonsumsi TTD di wilayah kerja Puskesmas Tana Lili Kabupaten Luwu Utara. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment yang terdiri dari 63 sampel dengan Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil: Ada pengaruh antara edukasi media leaflet terhadap sikap remaja putri dalam konsumsi TTD di wilayah kerja Puskesmas Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Kesimpulan: Pihak puskesmas perlu memberdayakan kader posyandu melalui pembekalan dalam peningkatkan pengetahuan dan mendukung adanya media promosi Kesehatan agar edukasi remaja putri dalam merubah sikap dalam konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan kader yang menjadi fasilitator dalam pelaksanaannya khsusnya di wilayah kerja Puskesmas Tana Lili Kabupaten Luwu Utara. ABSTRACT Background: Data from the Tana Lili Luwu Utara Health Center found that throughout 2021, 2022 to 2023, the amount of TTD distribution and consumption in rheumatri never reached 100.0%. Moreover, in mid-2023, it was found that there was a decrease in the number of TTD consumption achievements in the youth posyandu agenda. The observations also found limited promotional media in providing education, when in fact changes in adolescent girls' attitudes about anemia can be obtained from education using qualified health promotion media. Objective: This study aims to analyze the influence of media education leaflets on the attitudes of adolescent girls in consuming TTD in the working area of Tana Lili Health Center, North Luwu Regency. Method: This study used a quasi-experiment design consisting of 63 samples with a sampling technique, namely total sampling. Results: There is an influence between media education leaflets on young women's attitudes in TTD consumption in the working area of Tana Lili Health Center, North Luwu Regency. Conclusion: The puskesmas needs to empower posyandu cadres through debriefing in increasing knowledge and supporting the existence of health promotion media so that education of adolescent girls in changing attitudes in the consumption of Blood Added Tablets (TTD) can be carried out sustainably and cadres who become facilitators in its implementation, especially in the working area of Tana Lili Health Center, North Luwu Regency.