Sunny, Suniarti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PRIMIPARA: THE EFFECT OF MUROTTAL THERAPY ON REDUCING ANXIETY IN PRIMIPARA Endar Timiyatun; Eka Oktavianto; Sunny, Suniarti
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 11 No. 2 (2023): Desember
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanda-tanda kecemasan primipara sering diabaikan karena kurangnya kesadaran akan dampak di masa depan bagi ibu, suami, dan anggota keluarga lainnya yang akan menjadi beban psikologis bagi primipara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al Quran terhadap penuruan kecemasan pada primipara. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan pendekatan dalam suatu kelompok (one group pre-post test design without control).Analisis data yang digunakan adalah uji paired t test. Teknik pengambilan sampel menggunakan acidental sampling, dengan jumlah 16 responden. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan kuisioner HARS. Sebelum pemberian terapi dilakukan pre-test lalu diberikan terapi murottal Al Quran selama 20menit, kemudian dilakukan post test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal Al Quran. Nilai rata-rata sebelum pemberian terapi murottal Al Quran. Nilai rat-rata sebelum pemberian terapi murottal AL Quran 27,37  setelah pemberian terapi murottal Al Quran nilai rata-rata menjadi 8,87. Nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) sehingga ada pengaruh pemberian terapi murottal Al Quran terhadap penuruna kecemasan pada ibu primipara. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian terapi murottal Al Quran terhadap kecemasan pada ibu primipara (nilai p<0,05) Signs of anxiety in primiparas are often ignored because awareness will have an impact on the future for mothers, husbands and other family members which will be a psychological burden for primiparas. This study aims to determine the effect of Al-Quran murottal therapy in reducing anxiety in primiparous mothers. This research is pre-experimental research with a group approach (one group pre-post test design without control). The data analysis used was the paired t test. The sampling technique used incidental sampling, with a total of 16 respondents. Pain intensity was measured using the HARS questionnaire. Before administering the therapy, a pre-test was carried out, then Al-Quran murottal therapy was given for 20 minutes, then a post-test was carried out. The results of the study showed that there was a decrease in anxiety before and after being given murottal Al-Quran therapy. Average value before giving Al Quran murottal therapy. The average value before being given Al Quran murottal therapy was 27.37. After being given Al Quran murottal therapy the average value was 8.87. The p value = 0.000 (p value <0.05) so there is an effect of providing Al-Quran murottal therapy on reducing anxiety in primiparous mothers. The conclusion is that there is an effect of providing Al-Quran murottal therapy on anxiety in primiparous mothers (p value<0.05)
STATUS ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I: STUDI KORELASIONAL: EXCLUSIVE BREASTFEEDING STATUS AND THE INCIDENT OF STUNTING TODDLERS IN THE WORKING AREA OF UMBULHARJO I HEALTH CENTER: CORRELATIONAL STUDY Eka Oktavianto; Izzati, Shifani Nazah; Timiyatun, Endar; Sunny, Suniarti
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 12 No. 1 (2024): Juni
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pada masa balita, masalah stunting dapat menjadi masalah fatal jika tidak diatasi dengan baik. Stunting adalah masalah kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Tidak hanya sekedar permasalahan tinggi badan yang terhambat, stunting juga berdampak pada kecerdasan anak. Status ASI yang tidak eksklusif diduga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status ASI eksklusif dengan kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I. Penelitian ini berjenis observasional, menggunakan rancangan case control. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medis Puskesmas Umbulharjo I. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling dengan jumlah 116 balita stunting sebagai kelompok kasus dan 116 balita tidak stunting sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini menggunakan daftar tilik. Data balita didapatkan dari rekam medis. Uji statistik menggukan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan dari 116 balita stunting 39 balita (33,6%) mendapatkan ASI eksklusif dan 77 balita (66,4%) tidak mendapatkan ASI eksklusif. Dari 116 balita tidak stunting 106 balita (91,4%) mendapatkan ASI eksklusif dan 10 balita (8,6%) tidak mendapatkan ASI eksklusif. Balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif cenderung mengalami stunting yakni sejumlah 77 balita (66,4%) dan yang mendapatkan ASI eksklusif yakni sejumlah 106 balita (91,4%). Hasil uji chi square didapatkan nilai p= 0,000 (nilai <0,05). Kesimpulanya: ada hubungan antara status ASI eksklusif dengan kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I.   Background: During toddlerhood, stunting can become a fatal problem if it is not addressed properly. Stunting is caused by a lack of nutritional intake for a long time, resulting in a child's height being shorter than the age standard. It's not just a problem of stunted height, stunting also has an impact on children's intelligence. Non-exclusive breastfeeding status is thought to be one of the factors that can influence the incidence of stunting. Objective: This study aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding status and the incidence of stunting in toddlers. Method: Observational research with a case control design was used in this research. This research was conducted in the medical records room. The sampling in this study was total sampling with 116 stunted toddlers as the case group and 116 non-stunted toddlers as the control group. This research instrument used a checklist created by researchers to record stunting and breast milk status. Data on toddlers was obtained from medical records. Statistical tests used the chi square test. Results: The results of this study show that toddlers who do not receive exclusive breastfeeding tend to experience stunting, namely 77 toddlers (66.4%) and those who receive exclusive breastfeeding tend not to be stunted, namely 106 toddlers (91.4%). The results of the chi square test obtained a p value = 0.000 (value <0.05). Conclusion: there is a relationship between exclusive breastfeeding status and the incidence of stunting in toddlers. Health workers are expected to be more active in promoting exclusive breastfeeding to prevent stunting.