Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) AMPTA Yogyakarta dalam melestarikan kuliner tradisional Yogyakarta sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Teknik analisis data mengacu pada pendekatan (Creswell, 2003), yang mencakup langkah-langkah sistematis seperti pengorganisasian data, transkripsi, pengkodean data untuk identifikasi tema, interpretasi temuan berdasarkan konteks penelitian, dan validasi melalui triangulasi data. Proses ini memastikan bahwa data dianalisis secara mendalam untuk menghasilkan temuan yang valid dan relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STP AMPTA Yogyakarta memainkan peran signifikan dalam melestarikan kuliner tradisional melalui tiga aspek utama: integrasi elemen kuliner tradisional dalam kurikulum pendidikan, pelaksanaan pelatihan berbasis praktik untuk mahasiswa dan komunitas lokal, serta kolaborasi strategis dengan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata kuliner. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi tantangan utama dalam pelestarian kuliner tradisional, termasuk pengaruh globalisasi, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya lokal, dan resistensi generasi muda terhadap makanan tradisional. Hasil penelitian ini mendukung konsep bahwa pendidikan berbasis komunitas, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan dalam pelestarian kuliner tradisional. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam menghubungkan praktik pelestarian budaya lokal dengan pariwisata berkelanjutan, menjadikan STP AMPTA Yogyakarta sebagai model yang relevan untuk institusi pendidikan lainnya.