Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PETA KONSEP SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DAN ALAT EVALUASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI Purwianingsih, Widi; Maesaroh, Tika; Surakusumah, Wahyu
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 11, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional XI Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to examine the effectiveness of concept maps as learning strategy and as an evaluation tools to assess students’ mastery of concepts. The sample in this study was students of grade IX in one of Junior High School in Bandung by using Pretest-Posttest Randomized Control Group Design. The subject learned was excretory system. In experimental group, the students were taught by using concept map strategy, whereas the students in control group were taught by using elaboration strategy that is taking notes. The method used in both classes were lecture and discussion. The effectiveness of concept map as a learning strategy was measured by using N-Gain value. Meanwhile, the effectiveness of concept map as an evaluation tool to assess students’ concepts mastery was seen from the relationship between students’ score in multiple-choice evaluation and the score of concept map evaluation based on class clasification from multiple choice score: upper class, middle class, and lower class. The result shows that the N-Gain in experimental group (0,73) is greater than N-Gain in control group (0,62). The effectiveness of concept maps as an evaluation tool is quite effective because otherwise the results showed that students' grades multiple-choice acquisition value is directly proportional to students in making a concept map. It can be conclude that concept maps can be used as a learning strategy as well as an evaluation tool. Keywords: concept map, learning strategy, evaluation tools, concept mastery, excretory system
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Animalia Menggunakan Identification Cue Card Dalam Kaitannya dengan Kemampuan Retensi dan Keterampilan Komunikasi Siswa SMA (Studi Pendahuluan) Maesaroh, Tika; Hernawati, H
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.543 KB)

Abstract

Penelitian pengembangan (Reasearch & Development) ini bertujuan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut dalam menyusun perangkat pembelajaran biologi melalui pemanfaatan media ICCA (Identification Cue Card of Animalia) dan mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran biologi ICCA dalam upaya meningkatkan kemampuan retensi dan keterampilan komunikasi siswa SMA pada materi Kingdom Animalia, khususnya pada materi Invertebrata submateri Arthropoda. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X IPA tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 34 orang. Ide dasar pengembangan media ICCA ini mengacu pada aturan permainan kartu kuartet yang sedikit dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pada tahap pelaksanaan, setiap siswa melakukan identifikasi terhadap objek pengamatan dengan mengikuti petunjuk pada lembar kegiatan siswa. Selanjutnya, kartu ICCA diberikan pada setiap siswa dan siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Siswa melakukan permainan ICCA dan setiap kelompok harus mengumpulkan minimal tiga set kartu masing-masing berisi empat kartu. Selama proses pengumpulan kartu, katerampilan komunikasi siswa dinilai. Pada kegiatan penutup, siswa diberikan tes objektif secara tertulis. Kemampuan retensi siswa diukur dengan melakukan pengujian tes objektif sebanyak 20 soal pilihan ganda sebanyak tiga kali pengujian. Pengujian pertama dilakukan di akhir pertemuan materi invertebrata. Pengujian kedua dilakukan tiga minggu pasca kegiatan pembelajaran, dan pengujian ketiga dilakukan pada dua minggu selanjutnya. Skor retensi kemudian dibandingkan dengan retensi yang bisa dimiliki siswa sebanyak 21% setelah dua sampai empat minggu berdasarkan kurva lupa yang diungkapkan oleh Ebbinghaus. Adapun ketereampilan komunikasi siswa diukur melalui observasi yang dilakukan berdasarkan indikator ketercapaian keterampilan komunikasi lisan yang dikemukakan oleh Stiggin.