Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MAUIZOH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Perkuliahan Online dengan Aplikasi WhatsApp dalam Program Belajar dari Rumah dimasa Pandemi Covid-19 Fakultas Dakwah Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Ade Novia Maulana; Ahdiyat Mahendra
MAUIZOH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 5 No 1 (2021): Juli
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/mauizoh.v5i1.43

Abstract

The Covid-19 pandemic has forced humans to change behavior in various aspects and various fields, including education. The basic policy carried out by the government for the world of education during the Covid-19 Pandemic is the existence of a study from home policy for all levels of education. This policy changed the way educational institutions conduct the learning process, from face-to-face learning in the classroom to distance learning. Ready or not ready, the COVID-19 pandemic has forced universities that previously were not optimal in preparing and implementing online learning to carry out full implementation. Students and lecturers who previously lacked interest in carrying out online learning were required to conduct online lectures. Because the essence of lectures is a dialogue between students and lecturers or between students and students, then in the implementation of online lectures an application is needed that can guarantee the implementation of the dialogue. Of the many internet facilities for online lectures, the WhatsApp application is one of the recommended options for use in online lectures. The method used in this research is descriptive qualitative method. In collecting the data, this research conducted observations on the whatsapp group. While the data analysis technique of this research is descriptive qualitative. The results of this study are the whatsapp group feature is a good alternative used in the online learning process. There are so many benefits and also students become active in class even though they don't do face-to-face.
Representasi Maskulinitas: Studi Analisis Semiotika Terhadap Iklan MS Glow For Men Muhammad Tri Putra Millania; Arfan; Ade Novia Maulana; Chandri Febri Santi
MAUIZOH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 9 No 1 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/mauizoh.v9i1.98

Abstract

Iklan adalah salah satu media komunikasi massa, penayangan iklan tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan produk dagangan. Melalui iklan kerap terdapat pesan-pesan tersirat yang ingin di sampaikan kepada masyarakat lewat penayangan iklan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis lebih detail terkait representasi maskulinitas dan makna denotasi, konotasi serta mitos dalam iklan MS Glow For Men versi Babe Cabita X Marshel Widianto yang berupaya mengubah stigma masyarakat tentang standar ganteng dan maskulin bagi kaum pria. Mayoritas brand produk skincare biasanya menggunakan model yang memiliki postur tubuh atletis dan wajah rupawan (bersih dan terawat) dengan profesi keren seperti aktor, pemain sepak bola dan olahragawan. Namun Pada iklan ini, MS Glow For Men memilih seorang stand up comedian sebagai aktor atau model untuk mempromosikan produknya. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Analisis yang digunakan penulis yakni anlisis semiotika dengan model analisis Roland Barthes. Dengan melakukan analisis inilah penulis dapat mengetahui representasi maskulinitas dan makna denotasi, konotasi dan mitos yang terkandung dalam iklan MS Glow For Men versi Babe Cabita X Marshel Widianto. Penelitian ini berhasil menemukan petanda dan penanda dari makna denotasi, konotasi dan mitos dalam bentuk representasi maskulinitas yang ada pada iklan ini. Penulis menemukan beberapa representasi maskulinitas bahwa siapapun dari setiap kalangan berhak dan boleh menggunakan skincare terlepas dari stigma standar tampan dan maskulin yang berlaku di masyarakat. Melalui penguatan tagline #SemuaJugaBisa MS Glow For Men ingin menekankan bahwa tidak semua ganteng dan maskulin adalah kekar dan putih