Penelitian ini mengambil studi kasus sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan dan distribusi obat-obatan serta alat kesehatan, dimana pengolahan data penjualan obat masih menggunakan system pencatatan manual. Ada beberapa permasalahan yang ditemukan dalam sistem informasi penjualan obat, diantaranya terlambatnya pelaporan sebagai hasil akhir dari sebuah transaksi. Adanya disintegerasi alur penjualan yang terdapat dalam program aplikasi dengan aturan main standar operasional perusahaan yang tertera dalam Buku SOP. Adanya tabel-tabel penyusun program aplikasi dalam database yang memiliki field yang sama sehingga memungkinkan terjadinya redudansi data. Oleh karena itu dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa solusi untuk memperbaiki sistem penjualan obat. Terdapat beberapa form dan subform dalam program aplikasi yang tidak digunakan dalam alur penjualan tunai perusahaan. Penerapan program pada sistem informasi penjualan obat merupakan suatu pemecahan masalah dalam mengatasi kesalahan – kesalahan yang terjadi karena faktor sumber daya manusia (Human Error), namun diperlukan adanya pengembangan sistem tersebut untuk mempercepat akses data dan mempermudah transaksi yang dilakukan