Tanah longsor merupakan bencana yang pada umunnya berpotensi terjadi pada pemanfaatan lahanlereng. Indonesia memiliki karakteristik daratan yang salah satunya adalah dataran tinggi. Oleh karena itu,dibutuhkan suatu metode perkuatan stabilitas lereng.yang mampu mencakup wilayah yang luas. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui peningkatan faktor keamanan lereng akibat penggunaan dua baris tiang sebagaimetode perkuatan lereng. Penelitian dilakukan dengan pemodelan skala kecil. Tanah pasir dibentukmenyerupai lereng dengan kemiringan 50° di dalam model boks. Tiang yang digunakan adalah pipaalumunium. Variasi diameter tiang diberikan pada tiang baris kedua dari nilai terkecil hingga terbesar,sedangkan tiang pada baris pertama diberi nilai konstan. Pembebanan dilakukan pada puncak lereng hinggapeningkatan beban tidak terjadi. Analisis faktor keamanan menggunakan metode elemen hingga denganbantuan aplikasi FEM 2D dan 3D. Hasil penelitian menunjukkan dengan membandingkannya dengan lerengtanpa perkuatan, maka lereng mengalami peningkatan nilai faktor keamanan hingga sebesar 9,221% padaaplikasi FEM 2D dan 34,282% pada aplikasi FEM 3D. Selain faktor keamanan, nilai daya dukung tanahmengalami peningkatan hingga sebesar 187,38%. Sehingga, diameter optimal yang mampu menahanterjadinya longsoran yaitu diameter terbesar. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui jenis longsoran yangterjadi adalah tipe rotasi.Kata Kunci: daya dukung tanah, faktor keamanan, lereng, longsor, perkuatan lereng, tanah pasir, tiang,variasi diameter tiang