Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Umur Buah dan Faktor Iklim terhadap Serangan Penggerek Buah Jeruk Citripestis sagitiferella Mr. (Lepidoptera:Pyralidae) -, Muryati
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh umur buah dan faktor iklim terhadap serangan hama penggerek buah jeruk Citripestis sagitiferella. Penelitian ini dilakukan di Batu, Malang mulai bulan Agustus 2001 sampai dengan Juli 2002. Penelitian untuk mendapatkan data serangan penggerek buah jeruk pada berbagai umur buah dan iklim dilakukan dengan metode survei, sedangkan untuk mengetahui komposisi senyawa atsiri pada berbagai umur buah dilakukan dengan jalan ektraksi kulit buah dengan distilasi uap. Minyak hasil ekstraksi tersebut dianalisis komposisinya dengan metode kromatografi gas di Laboratorium Analisis Kimia dan Fisika Pusat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan C. sagitiferella di lapang dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi dari komponen senyawa atsiri dari umur buah yang berbeda dan jumlah hari hujan. Komponen utama minyak atsiri jeruk, yaitu limonen secara sendiri tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap preferensi ngengat C. sagitiferella, tetapi bersama komponen yang lain berpengaruh meningkatkan preferensi dan jumlah hari hujan yang tinggi meningkatkan tingkat serangan ngengat. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk monitoring hama penggerek C. sagitiferella sehingga saat pengendalian yang tepat dapat ditentukan.ABSTRACT. Muryati. 2007. The Effect of Fruit Maturity and Climatic Factors on Damage Intensity of Citrus Fruit by Fruit borer Citripestis sagitiferella (Lepidoptera:Pyralidae).The objective of this research was to understand the effect of fruit maturity and climatic factors on damage intensity of citrus fruit by fruit borer C. sagitiferella. The experiment was conducted at Batu, Malang from August 2001 to July 2002. The experiment to observe the fruit damage by citrus fruit borer on several fruit maturity and climatic conditions were conducted by survey method, while the composition of volatile compounds was done by extraction of fruit peel through steam distilation. Characterization of volatile compounds composition were analized by gas chromatography at Laboratorium of Physic and Chemistry Analysis, Gadjah Mada University, Yogyakarta. The results showed that damage intensity of fruit caused by C. sagitiferella was influenced by concentration of the component of volatile compounds on the different fruit maturity and the number of the rainy days. Limonen as the dominant component on citrus volatile compounds did not affect the preference of C. sagitiferella moth, but along with other components increased the preference. The high number of rainy days increased fruit damages by the moth. The results of this research was usefull for minitoring programe of C. sagitiferella so that the right time of controlling the pest can exactly be decided.
Pengaruh Umur Buah dan Faktor Iklim terhadap Serangan Penggerek Buah Jeruk Citripestis sagitiferella Mr. (Lepidoptera:Pyralidae) -, Muryati
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v17n2.2007.p%p

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh umur buah dan faktor iklim terhadap serangan hama penggerek buah jeruk Citripestis sagitiferella. Penelitian ini dilakukan di Batu, Malang mulai bulan Agustus 2001 sampai dengan Juli 2002. Penelitian untuk mendapatkan data serangan penggerek buah jeruk pada berbagai umur buah dan iklim dilakukan dengan metode survei, sedangkan untuk mengetahui komposisi senyawa atsiri pada berbagai umur buah dilakukan dengan jalan ektraksi kulit buah dengan distilasi uap. Minyak hasil ekstraksi tersebut dianalisis komposisinya dengan metode kromatografi gas di Laboratorium Analisis Kimia dan Fisika Pusat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan C. sagitiferella di lapang dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi dari komponen senyawa atsiri dari umur buah yang berbeda dan jumlah hari hujan. Komponen utama minyak atsiri jeruk, yaitu limonen secara sendiri tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap preferensi ngengat C. sagitiferella, tetapi bersama komponen yang lain berpengaruh meningkatkan preferensi dan jumlah hari hujan yang tinggi meningkatkan tingkat serangan ngengat. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk monitoring hama penggerek C. sagitiferella sehingga saat pengendalian yang tepat dapat ditentukan.ABSTRACT. Muryati. 2007. The Effect of Fruit Maturity and Climatic Factors on Damage Intensity of Citrus Fruit by Fruit borer Citripestis sagitiferella (Lepidoptera:Pyralidae).The objective of this research was to understand the effect of fruit maturity and climatic factors on damage intensity of citrus fruit by fruit borer C. sagitiferella. The experiment was conducted at Batu, Malang from August 2001 to July 2002. The experiment to observe the fruit damage by citrus fruit borer on several fruit maturity and climatic conditions were conducted by survey method, while the composition of volatile compounds was done by extraction of fruit peel through steam distilation. Characterization of volatile compounds composition were analized by gas chromatography at Laboratorium of Physic and Chemistry Analysis, Gadjah Mada University, Yogyakarta. The results showed that damage intensity of fruit caused by C. sagitiferella was influenced by concentration of the component of volatile compounds on the different fruit maturity and the number of the rainy days. Limonen as the dominant component on citrus volatile compounds did not affect the preference of C. sagitiferella moth, but along with other components increased the preference. The high number of rainy days increased fruit damages by the moth. The results of this research was usefull for minitoring programe of C. sagitiferella so that the right time of controlling the pest can exactly be decided.
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Sufiati Bintanah; Muryati -
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 6. No. 1. Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.964 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.6.1.2010.%p

Abstract

Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) pada saat ini masih merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Faktor penyebab PJK yang paling dominan adalah adanya penyempitan pada pembuluh darah yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol darah dapat menurun dengan pengaturan diit, diantaranya dengan menurunkan asupan lemak total. Beberapa penelitian menunjukan pengurangan lemak total mempunyai efek yang baik dalam metabolisme lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi lemak dengan kejadian Hiperkolesterolemia dan untuk mengetahui besarnya resiko terjadiHiperkolesterolemia pada sampel dengan konsumsi lemak kurang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret 2008 di Poliklinik Jantung RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Sampel terdiri atas kasus dan kontrol dengan kriteria yang sudah ditentukan. Data mengenai faktor resiko diperoleh melalui kuesioner dan untuk konsumsi lemak diperoleh dengan menggunakan Food Frequency Semi Quantitative, yang selanjutnya dihitung dengan menggunakan Nutri Survey. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara konsumsi lemak dengan kejadian Hiperkolesterolemia ( p-value = 0,016 ). Dengan Odd Ratio diperoleh nilai sebesar 5,95 yang berarti konsumsi lemak sampel yang tinggi ( 25 % energi total ) mempunyai kecenderungan terkena Hiperkolesterolemia sebesar 5,95 kali dibandingkan dengan konsumsi lemak yang rendah ( < 25 % energi total ).Kata Kunci : KonsumsiLemak, Kejadian Hiperkolesterolemia