Latar Belakang. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yangmasih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. PuskesmasSanggau merupakan salah satu dari 13 puskesmas di Kecamatan Kapuasyang memiliki penderita malaria klinis terbanyak yaitu sebesar 1648 kasuspada tahun 2009. Kejadian malaria dipengaruhi oleh faktor lingkungan luarrumah, lingkungan dalam rumah dan perilaku dari individu masyarakat.Tujuan. Mengetahui lingkungan dan perilaku yang mempengaruhikejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sanggau KecamatanKapuas Kabupaten Sanggau. Metodologi. Jenis penelitian ini merupakanstudi analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Kasus adalah penderitamalaria klinis yang tercatat di registrasi Puskesmas Sanggau.Pengambilan data dengan cara wawancara dan observasi ke rumahresponden. Analisis dilakukan secara bivariat dengan menggunakan ujiChi-Square dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik.Hasil. Jumlah sampel sebesar 70 responden dengan 35 orang kelompokkasus dan 35 orang kelompok kontrol. Variabel bebas yang tidakmempengaruhi kejadian malaria adalah keberadaan genangan air,kerapatan dinding rumah, kebiasaan memakai obat anti nyamuk dankebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari. Variabelkeberadaan genangan air memiliki hubungan bermakna terhadap kejadianmalaria (p=0,000) tapi tidak mempengaruhi kejadian malaria. Variabelvariabelbebas yang mempengaruhi kejadian malaria adalah keberadaansemak-semak (OR=5,129), keberadaan kasa pada ventilasi (OR=3,917)dan kebiasaan memakai kelambu (OR=3,515). Seseorang yang memilikiketiga faktor risiko tersebut memiliki kemungkinan terkena malaria 89%daripada seseorang yang tidak memiliki faktor risiko. Kesimpulan.Variabel yang mempengaruhi kejadian malaria adalah keberadaan semaksemak,keberadaan kasa pada ventilasi dan kebiasaan memakai kelambu.Sehingga disarankan adanya peningkatan pola PHBS, memasang kasapada ventilasi serta meningkatkan kebiasaan untuk menghindari gigitannyamuk.Kata kunci: Malaria, Lingkungan, Perilaku, Kabupaten Sanggau