ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang tidak memiliki satu pun wilayah dengan indeks risiko bencana alam yang rendah. Namun demikian, kebijakan pengurangan risiko bencana (PRB) di Indonesia masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah kurangnya keterlibatan penyandang disabilitas. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), wilayah dengan berbagai potensi ancaman dan sejarah bencana besar, Dinas Sosial mencetuskan program Difabel Siaga Bencana (Difagana). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana inklusi sosial penyandang disabilitas diintegrasikan ke dalam kebijakan PRB di DIY melalui kajian atas program Difagana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, serta metode analisis tematik yang diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan PRB di DIY telah bergerak menuju pendekatan yang lebih inklusif dengan menempatkan penyandang disabilitas sebagai subjek aktif. Selain itu, program Difagana dapat menjadi model kebijakan PRB yang inklusif bagi penyandang disabilitas di daerah lain. Kata kunci: Inklusi Sosial, Pengurangan Risiko Bencana, Kebijakan Inklusif, Penyandang Disabilitas, Difagana ABSTRACT Indonesia is a country where no region has a low natural disaster risk index. However, disaster risk reduction (DRR) policies in Indonesia continue to face challenges, particularly the limited involvement of persons with disabilities. In response, the Social Service of the Special Region of Yogyakarta—an area characterized by diverse threats and a history of major disasters—initiated the Difabel Siaga Bencana (Difagana) program. This article aims to analyze the social inclusion of persons with disabilities within DRR policies in the Special Region of Yogyakarta by examining the inclusivity of the Difagana initiative. This study employs a qualitative approach with a case study design, utilizing thematic analysis and validating findings through source triangulation. The results indicate that DRR policies in the Special Region of Yogyakarta have become increasingly inclusive by positioning persons with disabilities as active stakeholders. Furthermore, the Difagana program serves as a potential model for developing inclusive DRR policies for persons with disabilities in other regions.. Keywords: Social Inclusion, Disaster Risk Reduction, Inclusive Policy, Disability, Difagana