Biofouling merupakan organisme yang menghabiskan serluruh hidupnya dilingkungan perairan laut, dan bersiafat menempel dan dapat menyebabkan masalah serius karena merupakan penghambat kelangsungan hidup anakan mangrove contohnya seperti teritip merupakan faktor penyebab stres ekofisiologis seperti reduksi fotosintesis dan penghambat pertukaran gas pada anakan dan tumbuhan dewasa Pulau kapota merupakan salah satu pulau yang terletak di bagian barat pulau wangi wangi selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Pulau kapota memiliki keanekaragaman hayati laut yang melimpah terutatama pada ekosistem mangrove yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan rantai makanan bahan organik, serta tempat berllindung berbagai organisme yang berasosiasi di ekosistem mangrove salah satunya orgnisme Biofouling yang menenpel pada mangrove yang dapat menimbulkan kerusakan akibat biota penempet yang di sebut biofouling. Tujuan peneltn ini adalah mengetahui jenis biofouling, kepadatan biofouling, dan kualitas perairan pada ekosisitem manggrove di Pulau Kapota. Peneltian ini dilaksanakan bulan November 2020. Hasil penelitian ini ditemukan jenis biofouling S. cucullata yang memiliki sepasang cangkang tidak sama. Dengan kepadatan S. cucullata pada Ekosistem mangrove mencapai 0,04 – 0,70 ind/m², yang terdapat pada anakan. Sedangkan pada pohon mencapai 0,06 – 0,15 ind/m². dan kualitas perairan pada ekosistem Manggrove berdasarkan pH, Salinitas, Suhu, Kecepatan Arus dan kecerahan masih dapat dikatakan menunjang untuk pertubuhan biofouling S. cucullata.Kata Kunci : Manggrove, Biofouling, S. cucullata