Sabun adalah senyawa natrium yang terbentuk dari asam lemak dan digunakan sebagai agen pembersih tubuh. Sabun biasanya berwujud padat, mampu menghasilkan busa, dan dapat mengandung bahan tambahan tertentu. Pentingnya, sabun dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Proses pembuatan sabun melibatkan pengikatan asam lemak dengan alkali, seperti natrium hidroksida (NaOH), yang menghasilkan sabun padat, atau yang lebih dikenal sebagai hardsoap. Sabun padat diproduksi melalui metode cold process, tanpa pemanasan, dengan mencampurkan bahan utama berupa minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak zaitun dengan alkali. Kemudian, ditambahkan essential oil lavender dan scrub oat ke dalam campuran tersebut. Proses selanjutnya melibatkan penggunaan hand mixer sebelum dicetak, dengan masa curing selama 2 minggu. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya yang belum pernah dilakukan adalah memvariasikan bahan dengan penambahan essential oil lavender dan scrub oat sebagai anti inflamasi. Analisa mutu sabun dilakukan berdasarkan SNI No.3532-2021 serta uji fisik sediaan sabun dengan parameter pengujian meliputi kadar air, alkali bebas/ asam lemak bebas, pH, stabilitas busa, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air sabun yaitu berkisar 3,4% -7%, asam lemak bebas berkisar 0,38%- 0,78% dan uji fisik yaitu pH berada dikisaran 9,49-10, uji stabilitas busa berada dikisaran 70,66%-79,62% dan uji organoleptik menghasilkan sediaan warna, aroma dan tekstur yang bervariasi. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini bahwa sabun padat dengan penambahan essential oil lavender dan scrub oat dengan metode cold proces telah memenuhi standar SNI dan uji fisik yang aman dipakai Kata Kunci:Asam Lemak Bebas, Alkali, Kadar Air, Essential Oil, Ph, Sabun, Scrub Oat, Stabilitas Busa, Organoleptik