Jumlah kendaraan di Indonesia saat ini semakin bertambah. Tidak terkecuali di kota Makassar 2 juta lebih kendaraan yang keluar masuk membuat kota Makassar menjadi padat menimbulkan kemacetan dimana – mana terutama pada simpang A.P. Pettarani, Urip Sumoharjo, dan Tol. Reformasi. Untuk mengatasi masalah itu diperlukan sistem transportasi cerdas pada traffic light di simpang ini, metode ANFIS adalah salah satu metode yang dapat digunakan dimana hasil inefisiensi pada simpang A.P. Pettarani 0.00 %, Urip Sumoharjo 0.71 %, dan Tol. Reformasi 0.00 % Jika dibandingkan dengan hasil Timer pada simpang A.P. Pettarani 51.84 %, Urip Sumoharjo 43.82 %, dan Tol. Reformasi 44.83 %. Pencapaian untuk jumlah kendaraan yang belum dilewatkan pada simpang A.P. Pettarani 0.74 %, Urip Sumoharjo 1.41 %, dan Tol. Reformasi 0.99 % Jika dibandingkan dengan hasil Timer pada simpang A.P. Pettarani 4.78 %, Urip Sumoharjo 16.61 %, dan Tol. Reformasi 16.75 %.Dari hasil pencapaian metode ANFIS dengan membandingkan kinerja yang dihasilkan metode Logika Fuzzy untuk inefesiensi pada simpang A.P. Pettarani 7.35 %, Urip Sumoharjo 7.07 %, dan Tol. Reformasi 15.76 % dan kendaraan yang belum dilewatkan simpang A.P. Pettarani 5.15 %, Urip Sumoharjo 15.19 %, dan Tol. Reformasi 2.46 %. Dari dua parameter ukuran perbandingan di atas menunjukkan hasil metode ANFIS lebih baik untuk memperkecil antrian yang terjadi pada simpang A.P. Pettarani, Urip Sumoharjo, dan Tol. Reformasi agar tidak terjadi kemacetan yang padat bila dibandingkan Timer dan metode Logika Fuzzy.Penerapan ANFIS untuk jalur A.P. Pettarani dapat menekan tingkat antrian lalu lintas 152 kendaraan, jalur Urip Sumoharjo 165 kendaraan dan jalur Tol Reformasi 123 kendaraan dalam hal ini mobil.