Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS ALAT TANAM BIBIT PADI MANUAL (TRANSPLANTER) MODIFIKASI BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN DI KABUPATEN SIJUNJUNG, SUMATERA BARAT ., Harnel
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 15, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Study of Technical and Economics for Manually Rice-Planting Modified by Indonesian Centre for Agricultural Engineering in Sijunjung District, West Sumatera. Planting activities of  rice seedlings usually need plenty of labor. On the other hand, the availability of  labor in rural areas is limited, because it began to shift out of agriculture. Therefore we need the rice seedling transplanter that can reduce the labor cost. This study aims to determine the performance of rice seedling transplanter, such as planting capacity and efficiency of investment and its economic analysis. The experiment was conducted in rice field of Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, start from September 2011 to January 2012.  The transplanter modified by Research Institute of Agricultural Mechanization was tested in this experiment. The results showed that the average speed of the planting work was 0.1164 m/sec, the theoretical working capacity was 0.0419 ha/hour, effective working capacity of 0.0364 ha/hour, efficiency of 86.79%, the time lost of 4,2%, 4.04% of crop lodged. Transplanter basic costs was Rp 325.057/ha, while the basic costs of planting by the manual was Rp. 653.343/ha and the break-even point of transplanter of 13,46 ha/year.Kegiatan tanam dalam usahatani padi di lahan sawah membutuhkan cukup banyak tenaga kerja. Di sisi lain, ketersediaan tenaga kerja pertanian di pedesaan mulai terbatas karena bergeser ke luar sektor pertanian. Oleh karena itu diperlukan alat tanam padi yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi biaya. Pengkajian ini dilaksanakan di lahan sawah sawah tadah hujan di Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, mulai bulan September 2011 sampai Januari 2012. Pengkajian ini bertujuan mengetahui kinerja teknis dan ekonomis alat tanam bibit padi (transplanter) modifikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi  dibandingkan dengan cara tanam petani. Pengamatan yang dilakukan meliputi kecepatan kerja penanaman, kapasitas kerja teoritis, kapasitas kerja efektif, efisiensi kerja alat tanam, waktu hilang pada saat penanaman dan persentase tanaman rebah serta melakukan analisis ekonomi alat yang meliputi biaya pokok penanaman dengan alat tanam bibit (transplanter) dan titik impas. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rata - rata kecepatan kerja penanaman adalah 0,1164 m/detik, kapasitas kerja teoritis 0,0419 ha/jam, kapasitas kerja efektif 0,0364 ha/jam,efisiensi 86,79 %, waktu hilang 4,2 %, persentase tanaman rebah 4,04 %. Biaya pokok transplanter Rp 325.057/ha, sedangkan biaya pokok penanaman dengan cara manual adalah Rp 653.343/ha dan titik impas alat tanam bibit padi adalah 13,46 ha/tahun.  
KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS MESIN PENYIANG (POWER WEEDER) PADI DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN ., Harnel; ., Buharman
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 14, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Technical and Economic Study of Power Weeder Machine for Rice in Rainfed Field. Rice farming in rainfed field needed much labour, especially in terms of planting and weeding. Dependence of rainfall will cause labour for planting and weeding has become more limited because it must compete with other commodities. On the other hand, the increased availability of agricultural labour in rural areas is limited because it’s started to shift out of agriculture. Therefore, it’s needed a weeder machine to increase labour productivity and to benefit economically. Review of power weeder, held in Nagari Muaro Bodi, IV Nagari Sub district Sijunjung District which is location of Primatani of West Sumatra AIAT, whereas includes work capacity, slip percentage, efficiency, rotation’s speed, depth of equipment and tools of economic analysis. Power weeder cultivator obtained effective work capacity of 0.0377 ha/hour, theoretical work capacity of 0.0427 ha/hour, lost time during the weeding 15.72%, field efficiency of 88.37%, energy requirement of 0.223 HP, about 0.65% not weeded, and 0.37% of crop damage. Basic cost of weeding by power weeder amounted IDR 246,220,-/ha while the break event point is 10.1 ha/year. This cultivator can be developed in rainfed lowland, technically and economically.Dalam usahatani padi di lahan sawah tadah hujan cukup banyak membutuhkan tenaga kerja, terutama dalam hal penanaman dan penyiangan. Ketergantungan akan curah hujan menyebabkan tenaga kerja untuk tanam dan penyiangan padi semakin terbatas karena harus bersaing dengan komoditas lain. Di sisi lain, ketersedian tenaga kerja pertanian di pedesaan mulai terbatas karena bergeser ke luar sektor pertanian. Oleh karena itu, diperlukan alat penyiang padi sawah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi biaya. Kajian teknis dan ekonomis dimaksudkan untuk menilai kinerja alat dan mesin tersebut dan kemampuan secara ekonomi untuk meperoleh keuntungan. Kajian dari mesin penyiang (power weeder), dilaksanakan di Nagari Muaro Bodi Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung yang merupakan lokasi Prima Tani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat, yang meliputi kapasitas kerja, persentase slip, efisiensi, kecepatan putaran, kedalaman alat dan analisis ekonomi alat. Kinerja dari mesin penyiang power weeder diperoleh kapasitas kerja efektif sebesar 0,0377 ha/jam, kapasitas kerja teoritis 0,0427 ha/jam, kehilangan waktu selama penyiangan 15,72%, efisiensi lapang 88,37%, tenaga yang dibutuhkan 0,223 HP, persentase gulma yang tidak tersiang 0,65% dan persentase kerusakan tanaman 0,37 %. Biaya pokok penyiangan dengan menggunakan mesin penyiang power weeder adalah sebesar Rp.246.220/ha. Sedangkan titik impas (break event point) untuk mesin penyiang power weeder adalah 10,1 ha/th. Secara teknis dan ekonomis mesin penyiang ini dapat dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan.