Hayati .
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KEPATUHAN BEROBAT DAN FREKUENSI BANGKITAN TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN EPILEPSI DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK ., Hayati
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.89 KB)

Abstract

Latar Belakang: Epilepsi merupakan gangguan kronik otak yang menunjukkan gejala berupa serangan yang berulang yang terjadi akibat adanya ketidak normalan kerja sementara sebagian atau seluruh jaringan otak karena cetusan listrik yang hipereksitasi pada neuron sel-sel otak. Frekuensi bangkitan yang tinggi dan ketidakpatuhan berobat menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan fungsi kognitif pasien epilepsi. Gangguan kognitif ini dapat menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan maladaptasi sosial pasien Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan berobat dan frekuensi bangkitan terhadap  fungsi kognitif pada penderita epilepsi di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie kota Pontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Data diperoleh dari wawancara kepada penderita epilepsi dengan menggunakan  kuesioner MMAS dan MoCa-ina. Sampel pada penelitian berjumlah 51 orang yang menjalani rawat jalan. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil: Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi bangkitan dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi (p=0.000) dan juga terdapat hubungan antara kepatuhan berobat dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi (p=0,000) Kesimpulan: Frekuensi bangkitan dan kepatuhan berobat berhubungan dengan fungsi kognitif pasien epilepsi di Poli Saraf RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.