Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Komunitas Batik Tulis Difabel Bhakti Luhur Di Kota Malang Susanti, Diah Imaningrum; Prameswari, Sielly Budi; Pratita, Bernadeta Wahyu Astri
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v10i2.6480

Abstract

Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Katolik Widya Karya memilih mitra Kelompok Pembatik Tulis Difabel Bhakti Luhur (BTBL) di Kota Malang. Pertimbangan pemilihan mitra adalah, pertama, kaum difabel merupakan masyarakat yang perlu diberdayakan sebagai konsekuensi atas penghormatan HAM. Kedua, batik tulis merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi atas permasalahan di bidang produksi, keuangan dan pemasaran. Di bidang produksi, permasalahan mitra terkait dengan keterbatasan dana membeli bahan baku, kurangnya peralatan, bahan baku yang sulit dicari, dan belum adanya perlindungan kekayaan intelektual. Dalam bidang ini, tim membantu mitra melalui pemberian barang dan alat teknologi, pendidikan masyarakat mengenai pengurusan hak cipta, serta inovasi pada pengemasan produk. Di bidang keuangan, BTBL diberdayakan melalui pelatihan pembukuan/akuntansi untuk tujuan pelaporan keuangan. Di bidang pemasaran, keterbatasan pasar dan belum dimanfaatkannya teknologi diberdayakan melalui pelatihan pemasaran digital untuk memperluas pasar. Fokus kegiatan ini adalah memperbaiki manajemen melalui peningkatan aset, optimasi manajemen pemasaran, dan melindungi produk dengan hak cipta. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dari konsultasi kemudian pendidikan masyarakat, pelatihan, dan di saat yang bersamaan juga termasuk substitusi ipteks. Mahasiswa dilibatkan dalam berkegiatan dan masing-masing direkognisi untuk mata kuliah Manajemen Pemasaran dan Kewirausahaan Digital. Hasil PKM adalah peningkatan alat produksi dan teknologi, inovasi kemasan produk yang ramah lingkungan, memunculkan rasa kemanusiaan, dan estetis; sertifikat pencatatan ciptaan, laporan keuangan (laba rugi dan posisi keuangan), serta pemasaran produk melalui metode pemasaran digital.
Pengelolaan Keuangan Pribadi melalui Permainan Interaktif, Pemaparan Tips Dan Trik, Serta Konsultasi Bagi Komunitas Pemuda GRII Malang Prameswari, Sielly Budi; Pratita, Bernadeta Wahyu Astri
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i2.5066

Abstract

Generasi muda adalah harapan dan masa depan bangsa. Permasalahan pada generasi muda memerlukan perhatian serius. Mayoritas generasi muda Indonesia mengalami kecemasan masa depan finansial. Begitu pula halnya dengan generasi muda di kalangan gereja, khususnya GRII Malang. Pengabdi terpanggil untuk melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Pengelolaan Keuangan Pribadi melalui Permainan Interaktif, Pemaparan Tips dan Trik, serta Konsultasi bagi Komunitas Pemuda GRII Malang”. Kegiatan abdimas pengelolaan keuangan pribadi ini dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Maret 2023. Kegiatan abdimas ini bertempat di Gereja Reformed Injili Indonesia Malang. Sesuai dengan judulnya, Pengelolaan Keuangan Pribadi yang dibawakan pengabdi terdiri dari Permainan Interaktif mengenai pengelolaan keuangan pribadi, pemaparan tips dan trik oleh Pengabdi, serta adanya sesi tanya jawab di bagian akhir. Setelah sesi tanya jawab, diberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengisi lembar komitmen pribadi terkait dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan pribadi. Hal ini dilakukan agar peserta mengingat akan komitmen pribadi mereka ketika mengelola keuangan pribadi mereka sehari-hari. Mayoritas peserta berpendapat bahwa materi yang dibawakan pengabdi sangat mungkin untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta juga menganggap perlu akan adanya sesi lanjutan terkait beberapa topik sesuai dengan kebutuhan mereka.