M.Pd. I Nyoman Arcana,SST. .
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS PENDAYAGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V ., I Wayan Ariawan; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., Dra. Desak Putu Parmiti,MS
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui deskripsi prestasi belajar IPA siswa pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, (2) mengetahui deskripsi prestasi belajar IPA siswa pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan, dan (3) mengetahui perbedaan prestasi belajar IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan dengan kolompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dan dilaksanakan di kelas V SD Gugus III Kecamatan Kintamani tahun pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan desain posttest only control group design. Sampel penelitian ini berjumlah 26 orang siswa kelas V SD Negeri Abuan yang digunakan sebagai kelompok eksperimen dan 25 orang siswa SD Negeri Bonyoh yang digunakan sebagai kelompok kontrol dan ditentukan dengan sistem random sampling. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data prestasi belajar IPA dan dikumpulkan dengan menggunakan tes obyektif. Data yang diperoleh dianalisis dalam dua tahap, yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik infrensial (uji-t). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Prestasi belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional berada pada kategori tinggi. (2) Prestasi belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan berada pada kategori sangat tinggi. (3)Teterdapat perbedaan prestasi belajar IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar dengan kolompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD di Gugus III Kecamatan Kintamani tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual Berbasis Pendayagunaan Lingkungan, Prestasi Belajar IPA, Model Pembelajaran Konvensional This study aims to: 1) to know the description of science learning achievement of students in the group of students who are learned using conventional learning models, (2) determine the description of science learning achievement of students in the group of students who are learned with the utilization of environment-based contextual approach, and 3) determine differences in science learning achievement significantly between groups of students who take the contextual approach based learning environment with group of students who take the learning with conventional learning models. This research is a quasi experimental study conducted in class V and Cluster III Kintamani district year 2013/2014 with a design posttest only control group design. Sample of this study is 26 students of SD Negeri Abuan used as the experimental group and 25 students of SD Negeri Bonyoh used as a control group and were determined by random sampling system. In this study, the data collected is science learning and achievement data were collected using an objective test. Data were analyzed in two stages, namely the descriptive statistics and statistical analysis (t-test). The results of this study it can be concluded that: (1) science learning achievement students who learned with conventional learning models that are in the high category. (2) science learning achievement of students who are learned with contextual approach based on the utilization of the environment are very high category. (3) There are differences in science learning achievement significantly between groups of students who take the contextual approach based learning environment as a learning resource utilization with kolompok students who take learning with conventional learning models in fifth grade elementary school students in Cluster III Kintamani District school year 2013/2014.keyword : Utilization-Based Contextual Approach Environment, Science Achievement, Learning Model Conventional
PENGARUH METODE STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V GUGUS XII KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG ., Ni Luh Putu Evytasari Pebriani; ., Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berbicara antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Gugus XII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah kelas V di Gugus XII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 185 orang. Sampel penelitian ini adalah kelas V SD No. 2 Banyuasri yang berjumlah 35 orang dan kelas V SD No. 5 Banyuasri yang berjumlah 35 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Data keterampilan berbicara dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berbicara yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional dengan thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Nilai thitung = 9,91, sedangkan nilai ttabel = 2,021. Perbandingan hasil perhitungan rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Storytelling adalah 32,78 lebih besar dari rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional adalah 28,5. Hal ini berarti penerapan metode Storytelling berpengaruh pada keterampilan berbicara siswa kelas V di gugus XII kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : Keterampilan berbicara, metode Storytelling The The aim of this study is to find out the difference of speaking skill between students who are taught by using Storytelling method and the students who are taught by using conventional teaching technique in Grade V students of Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014. The type of this study is quasi experiment. The population is grade V students in Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014, which are 185 students. While the sample is 35 students of grade V in SD No. 2 Banyuasri and 35 students of grade V in SD No. 5 Banyuasri. The data is collected by using observation method. The speaking skill data is collected by using observation sheet. The collected data is then analyzed by using descriptive statistic analysis and inferential statistic analysis (t-test). The results of this study show that there is a significant difference of speaking skill between students who are taught by using Storytelling method and the students who are taught by using conventional teaching technique, where the thitung is more that the ttabel (thitung>ttabel). The value of the thitung is 9.91 while the ttabel is 2.021. The comparison of the average calculation result of students’ speaking skill who are taught by using Storytelling method is 32.78, it is more that the average of students’ speaking skill taught by conventional teaching technique, which is 28.5. This means that the application of the Storytelling method affects the speaking skill ability of grade V students in Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014.keyword : Speaking skill, Storytelling method
PENGARUH METODE STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V GUGUS XII KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG ., Ni Luh Putu Evytasari Pebriani; ., Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3821

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berbicara antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Gugus XII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah kelas V di Gugus XII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 185 orang. Sampel penelitian ini adalah kelas V SD No. 2 Banyuasri yang berjumlah 35 orang dan kelas V SD No. 5 Banyuasri yang berjumlah 35 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Data keterampilan berbicara dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berbicara yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional dengan thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Nilai thitung = 9,91, sedangkan nilai ttabel = 2,021. Perbandingan hasil perhitungan rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Storytelling adalah 32,78 lebih besar dari rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional adalah 28,5. Hal ini berarti penerapan metode Storytelling berpengaruh pada keterampilan berbicara siswa kelas V di gugus XII kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : Keterampilan berbicara, metode Storytelling The The aim of this study is to find out the difference of speaking skill between students who are taught by using Storytelling method and the students who are taught by using conventional teaching technique in Grade V students of Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014. The type of this study is quasi experiment. The population is grade V students in Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014, which are 185 students. While the sample is 35 students of grade V in SD No. 2 Banyuasri and 35 students of grade V in SD No. 5 Banyuasri. The data is collected by using observation method. The speaking skill data is collected by using observation sheet. The collected data is then analyzed by using descriptive statistic analysis and inferential statistic analysis (t-test). The results of this study show that there is a significant difference of speaking skill between students who are taught by using Storytelling method and the students who are taught by using conventional teaching technique, where the thitung is more that the ttabel (thitung>ttabel). The value of the thitung is 9.91 while the ttabel is 2.021. The comparison of the average calculation result of students’ speaking skill who are taught by using Storytelling method is 32.78, it is more that the average of students’ speaking skill taught by conventional teaching technique, which is 28.5. This means that the application of the Storytelling method affects the speaking skill ability of grade V students in Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014.keyword : Speaking skill, Storytelling method
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBASIS BUDAYA LOKAL BALI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 CEMPAGA PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Luh Meli Artini; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., Dra. Ni Wayan Arini,M.Pd
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.4147

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match yang berbasis budaya lokal Bali pada siswa kelas V SD Negeri 2 Cempaga Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bisa bermanfaat sebagai tambahan model pembelajaran yang inovatif, bisa memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa, bisa mengembangkan kreativitas guru dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Cempaga tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 24 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan tes. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 10,15% dari 75,35% pada siklus I menjadi 85,50% pada siklus II. Berdasarkan dari persentase rata-rata hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang berbasis budaya lokal Bali dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Kata Kunci : Model Kooperatif Tipe Make A match, hasil belajar This research is a classroom action research that aims to determine the learning outcome of students in the subjects of Mathematics through Cooperative Learning Model Type Make A Match local Balinese culture based on fifth grade students of SD Negeri 2 Cempaga District of Banjar, Buleleng academic year 2013/2014. This study can be useful as an additional innovative learning models, can provide an interesting learning experience for students, teachers can develop creativity in learning. Classroom action research was conducted in two cycles, each cycle consisting of planning, implementation, observation / evaluation and reflection. Is a research subject Elementary School fifth grade students in academic year 2013/2014 2 Cempaga, as many as 24 people. Methods of data collection in this study conducted by the method of observation and tests. The data obtained were then analyzed by quantitative descriptive method. The results of this study indicate that an increase in the average percentage of students mathematics learning outcomes by 10.15% from 75.35% in the first cycle to 85.50% in the second cycle. Based on the average percentage of the learning outcomes can be concluded that the application of cooperative learning model based Make A Match local Balinese culture can improve student learning outcomes in Mathematics.keyword : Cooperative Learning Model Type Make A match, the result of learning
Penerapan Model Pembelajaran Realistik Setting Kooperatif (Resik) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Semester II Di SD No. 2 Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014 ., Ni Luh Astriani; ., Dra. Ni Wayan Arini,M.Pd; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.4148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Realistik Setting Kooperatif (RESIK) pada siswa kelas V semester II di SD No. 2 Wanagiri Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas V SD No. 2 Wanagiri tahun pelajaran 2013/2014 sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes. Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar pada siklus I diperoleh 69,67% dan pada kriteria PAP skala lima berada pada kategori cukup. Pada siklus II diperoleh 80,16% dan pada kriteria PAP skala lima berada pada kategori baik. Jadi hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,49%. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 63%, sedangkan pada siklus II sebesar 90%. Dengan demikian ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 27%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Realistik Setting Kooperatif (RESIK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.Kata Kunci : Realistik Setting Kooperatif (RESIK), hasil belajar This study aims to determine the improvement of learning outcomes by applying mathematics Setting Realistic Cooperative learning model (Resik) in the second semester of the fifth grade students in elementary school No. 2 Wanagiri Sukasada the District, Buleleng academic year 2013/2014. This research is a classroom action research was conducted in two cycles. The subjects were 30 students of class V SD No. 2 Wanagiri school year 2013/2014, while the object of this study is the result of learning Mathematics. Methods of data collection in this study was conducted with the test method. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. Based on the results of the study showed that the average learning outcomes in the first cycle and gained 69.67% in the PAP-scale five criteria in the category enough. In the second cycle obtained 80.16% and the PAP scale five criteria in the category either. So the learning outcomes of students has increased from the first cycle to the second cycle of 10.49%. The average score of students in the classical mastery learning in the first cycle by 63%, whereas in the second cycle of 90%. Thus mastery learning students has increased by 27%, so it can be concluded that the Cooperative Learning Model of Realistic Setting (RESIK) can improve student learning outcomes in Mathematics.keyword : Setting Realistic Cooperative (Resik), Learning Outcomes
Pengaruh Model Kooperatif GI (Group Investigation) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran IPA ., I Ketut Budiastra; ., Drs. Dewa Nyoman Sudana,M.Pd.; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015): Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v3i1.4812

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) deskripsi keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, 2) deskripsi keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), 3) pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014 di SD di gugus VII Kecamatan Tejakula. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dan menggunakan desain post-test only control group design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Gugus VII Kecamatan Tejakula Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 88 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah tehnik random sampling, tetapi yang dirandom adalah kelas. Data dikumpulkan dengan instrumen tes berpikir kritis berbentuk uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) skor keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional cenderung sedang, dengan mean 32,05, 2) skor keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) cenderung tinggi, dengan mean 41,7, 3) terdapat pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, dengan thit > ttab (thit = 28,82 > ttab = 45). Kata Kunci : GI (Group Investigation), berpikir kritis This study aims to determine: 1) description of critical thinking skills in science teaching students who learned with conventional learning, 2) description of critical thinking skills in science teaching students who learned with GI (Group Investigation), 3) significant influence in the skill critical thinking in science learning among groups of students who learned with GI (Group Investigation) with a group of students who learned with conventional learning the fifth grade students in the academic year 2013/2014 in primary schools in the cluster VII of Tejakula district. This research is a quasi-experimental research design and using post-test only control group design . The subjects were all fifth grade students in elementary group Tejakula District VII Academic Year 2013/2014 which amounts to 88 people. Sampling technique is random sampling technique, but is randomized class. Data were collected with a critical thinking test instruments in the form of multiple description. The data collected were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics (t-test). Results of this study found that: 1) critical thinking skills scores in science teaching on students who take lessons with conventional learning tend to be low, with a mean of 32,05, 2) score of critical thinking skills in science teaching on students who take learning to the GI (Group Investigation) tend to be high, with a mean of 41,7, 3) there are significant influence in critical thinking skills among the group of students who learned with the GI (Group Investigation) with a group of students who learned with conventional learning, with tarithematic > ttable (tarithematict = 28,82> ttable = 45). keyword : GI (Group Investigation), critical thinking