Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

Pergeseran Makna Penanda Gender Wanita oleh Penutur Pria dengan Partikel Akhir Wa pada Tuturan Bahasa Jepang Robihim, Robihim; Permatasari, Kun Makhsusy; Thamrin, Muhammad
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.57691

Abstract

Partikel akhir penanda gender wanita adalah partikel yang biasanya digunakan di akhir kalimat oleh kebanyakan kaum wanita dalam tuturan Bahasa Jepang. Hal ini untuk menunjukkan sifat feminin atau kelembutan wanita, yang membedakan dengan penutur pria. Ada banyak partikel akhir penanda gender wanita dalam tuturan Bahasa Jepang, namun partikel yang sering muncul dalam penggunaan penanda gender wanita adalah partikel wa. Partikel wa yang dituturkan memiliki banyak makna sesuai dengan situasi dan fungsinya. Adakalanya partikel akhir wa ini juga menunjukkan level social dan identitas diri dari penuturnya. Namun seiring berjalannya waktu penggunaan partikel wa ini mengalami pergeseran fungsi, makna dan situasi pengguna. Ketika partikel akhir wa dituturkan oleh pria, maka beberapa hal ini akan terjadi seperti perubahan situasi tutur, perubahan makna tutur, perubahan tujuan tutur, perubahan status social penutur dan perubahan kondisi kejiwaan penutur. Dengan mengacu pada teori John Searlepada tindak tutur ilokusi maka tujuan penelitian ini adalah melihat proses pengalihan partikel akhir wa penanda gender wanita kepada pria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi, yakni menganalisa perubahan setiap tuturan dengan penanda gender wanita oleh partikel akhir wa. Selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan bahwa penutur pria menggunakan partikel akhir penanda gender wanita dalam bentuk tuturan ekspresif, asertif, komisif, direktif dan tidak ditemukan pemakaian partikel akhir penanda gender wanita dalam bentuk tuturan deklaratif. Motif penutur pria menggunakan partikel akhir penanda gender wanita bukan untuk menunjukkan feminitas namun untuk menjaga hubungan dengan lawan tutur serta membangun keakraban dengan lawan tutur.