Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Jatuh Tegangan Pada Penyulang Cendana Gardu Induk Bungaran Palembang Pebrianti, Irine Kartika; Azis, Abdul; Perawati, Perawati; Nurdiana, Nita; Irwansi, Yudi
Jurnal Ampere Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v6i2.6860

Abstract

Jatuh tegangan pada jaringan tegangan menengah merupakan suatu kondisi jumlah tegangan yang disalurkan tidak sama dengan tegangan yang diterima. Jatuh tegangan juga dipengaruhi oleh arus yang mengalir dan nilai tahanan penghantar. Salah satu gardu induk di Kota Palembang adalah Gardu Induk Bungaran yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen melalui penyulang. Salah satu penyulang pada Gardu Induk Bungaran adalah Penyulang Cendana. Panjang Penyulang Cendana adalah 16,505 km dengan 65 transformator distribusi. Penelitian bertujuan untuk menganalisa jatuh tegangan pada Penyulang Cendana pada saat beban puncak dan beban dalam keadaan tidak seimbang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jatuh tegangan 3 fasa paling besar terjadi pada node 44, yaitu 822,81 V (4,11%), dan jatuh tegangan 3 fasa paling kecil terjadi pada node 1, yaitu 109,40 V (0,55%). Jatuh tegangan pada Penyulang Cendana masih memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh PT PLN. Dimana dalam SPLN 72:1987 dikatakan bahwa untuk turun tegangan pada JTM dibolehkan 5 % dari tegangan kerja bagi sistem radial di atas tanah dan sistem simpul.
Penggunaan Panel Surya Sebagai Pembangkit Listrik Pada Alat Pengering Makanan Al Amin, M. Saleh; Emidiana, Emidiana; Pebrianti, Irine Kartika; Irwansi, Yudi
Jurnal Ampere Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v7i1.7703

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak di wilayah khatulistiwa dengan kekayaan yang melimpah, antara lain berupa cahaya matahari. Matahari sebagai sumber energi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik bagi alat pengering makanan. Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem pembangkit listrik menggunakan cahaya matahari, yang akan mensuplai listrik pada alat pengering makanan. Saat matahari bersinar, cahaya matahari dapat digunakan untuk mengeringkan bahan makanan dan untuk mengisi batere. Saat hari hujan, listrik yang berasal dari cahaya matahari dan sudah disimpan dalam batere, dapat digunakan sebagai sumber listrik pada alat pengering makanan. Alat ini terdiri dari panel surya, regulator / charger, batere (akumulator) dan inverter. Alat ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang mencari nafkah dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk pengeringan, misalnya : ikan asin dan kemplang. Tegangan rata-rata yang dihasilkan saat pengukuran pada panel surya adalah 12,49 V, batere 12,45 V dan inverter 221,1 V. Alat yang dihasilkan juga dapat menjadi alat praktek mahasiswa teknik elektro di laboratorium.
ANALISA KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA PENYULANG KUTILANG GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH Pebrianti, Irine Kartika; Azis, Abdul; Rhamadhon, Muhammad Syahrul
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.279

Abstract

Pemutus Tenaga merupakan peralatan yang berfungsi sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau peralatan lain. Pemutus Tenaga umumnya dirancang untuk berbagai kapasitas arus nominal pemutusan. Arus nominal pemutusan menunjukkan seberapa besar arus maksimum yang Pemutus Tenaga dapat putuskan tanpa mengalami kerusakan. Hasil penelitian adalah arus hubung singkat tiga fasa untuk gangguan di dalam Transformator 30 MVA #2 70/20 kV adalah 15,7502 kA, kapasitas Pemutus Daya untuk proteksi transformator adalah 25,2003 kA, dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang adalah 31,5 kA. Arus hubung singkat tiga fasa untuk gangguan pada Busbar 20 kV adalah 6,9728 kA, kapasitas Pemutus Daya untuk proteksi busbar adalah 11,1565 kA, dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang adalah 12,5 kA. Arus hubung singkat tiga fasa untuk gangguan pada Busbar 20 kV adalah 6,9728 kA, kapasitas Pemutus Daya untuk proteksi busbar adalah 11,1565 kA, dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang adalah 12,5 kA. Perbandingan antara kapasitas Pemutus Daya hasil perhitungan dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang menunjukkan bahwa rating Pemutus Tenaga yang terpasang lebih besar dari kapasitas Pemutus Daya hasil perhitungan, sehingga Pemutus Tenaga yang terpasang masih mampu untuk memutuskan arus hubung singkat tiga fasa yang terjadi di lokasi pemutus daya tersebut terpasang.
Studi Pelepasan Beban Pada PLTU Keramasan Saat Terjadi Penurunan Frekuensi lingga, Melingga; Azis, Abdul; Pebrianti, Irine Kartika
Elektrika Vol. 13 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/elektrika.v13i2.3707

Abstract

The demand for electric power increases along with the development of technological progress and development. The use of electricity is an important factor in people's lives, both in households, lighting, communication, and industrial. The purpose of this research is to calculate the frequency response before load shedding, to calculate the frequency response after load shedding and to analyze the load recovery after normal frequency in the load. The methods to be used in writing and discussing this research are: Observation Method, Interview Method / Interview, Literature Study Method. Based on the calculation of the data in the previous chapter, the following conclusions can be drawn, the calculation of the conditions before carrying out the load shedding is based on the rate of decreasing frequency from the result obtained is 1.6 Hz / s, then to calculate the time used in determining the frequency at the time of load shedding then the results obtained are 54 Hz, Meanwhile, to calculate the frequency after load shedding that is obtained is 49.1 Hz, Calculation of load shedding time is expected when there is a decrease in frequency of 10.5 seconds, Calculation of the load rate of increase expected after load shedding then the optimal load value that must be removed is 5.55 w.