Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Bersalin Pada Ibu Bersalin Kala 1 Fase Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat Nofaisul Mustajadah; Nurdahliana Nurdahliana; Isnaini Putri; Yusnaini Yusnaini; Adri Idiana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 8 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Nyeri persalinan merupakan tantangan signifikan bagi ibu bersalin, dan intervensi non-farmakologis seperti terapi dzikir laailaahaillaAllah dapat menjadi alternatif untuk mengurangi nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan intensitas nyeri bersalin pada ibu bersalin kala I fase aktif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Sampel terdiri dari 42 ibu bersalin yang dipilih secara total sampling dari dua tempat pelayanan medis bersalin (TPMB) di wilayah kerja Puskesmas Meureubo. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (posttest) intervensi dzikir. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon untuk menilai perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum diberikan terapi dzikir sebagian besar dalam kategori berat terkontrol sebanyak 24 responden (57,1%) dengan rata-rata skala nyeri 7,9, setelah diberikan terapi dzikir sebagian besar dalam kategori berat terkontrol sebanyak 19 responden (45,2%) dengan rata-rata skala nyeri 5,7. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan intensitas nyeri bersalin pada ibu bersalin kala I fase aktif dengan p-value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terapi dzikir terbukti efektif dalam mengurangi intensitas nyeri bersalin pada ibu bersalin kala I fase aktif. Saran : Penelitian ini merekomendasikan penerapan terapi dzikir sebagai bagian dari manajemen nyeri non-farmakologis dalam praktik kebidanan.