Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Sarapan Pagi dengan Status Gizi dan Prestasi Akademik Mahasiswa Sammeng, Wahyuni; Soumokil, Octovina
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) November 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v14i2.460

Abstract

Breakfast contributes 25% of the total daily nutritional intake. The benefits of breakfast can improve learning achievement. The long-term effects of nutritional intake and status can influence cognitive. This research aimed to determine the relationship between breakfast and the nutritional status and academic achievement of students. This research is an observational analytic with a cross-sectional study approach carried out on nutrition students at the Maluku Ministry of Health Polytechnic. The population was 176 people and the sample was 71 people who were willing to be involved in the research until completion. The research location was carried out at the Maluku Ministry of Health Polytechnic. The dependent variables used are nutritional status and academic achievement, while the independent variable is breakfast. Analysis of the relationship between variables was carried out using a chi-square. The results of the study showed a correlation between breakfast and nutritional status, p-value (0.002) and breakfast with achievement, p-value (0.205). In conclusion, there is a relationship between breakfast and students' nutritional status, but it has no relationship with academic achievement. It is recommended that there be similar research with a diversity of variables that can show factors that influence the nutritional status and academic achievement.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita 6-59 Bulan Di Wilayah Pesisir Kota Ambon Sammeng, Wahyuni; Kaluku, Khartini
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v15i1.582

Abstract

Masalah gizi terjadi pada setiap siklus kehidupan, terutama pada masa balita dan anak-anak. Malnutrisi mencakup undernutrition (gizi kurang) dan overnutrition (gizi berlebih). Bayi yang tidak mendapatkan ASI dengan cukup berarti memiliki asupan gizi yang kurang baik dan dapat menyebabkan kekurangan gizi. Malnutrisi dan infeksi kedua-duanya dapat bermula dari kemiskinan dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Asupan zat gizi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan status gizi balita. Asupan zat gizi dapat diperoleh dari zat gizi makro dan mikro. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis desain survey analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional study. Adapun sampel penelitian sebanyak 61 balita yang dihitung berdasarkan total sampling. Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah kuesioner asi eksklusif, riwayat penyakit infeksi dan pengetahuan gizi ibu balita, FFQ semi kuantitatif, lembar pengisian hasil ukur antropometri, dan informed consent. Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah antropometri kit untuk mendapatkan hasil pengukuran antropometri. Kesimpulan dalam penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita, tidak terdapat hubungan riwayat asi eksklusif dengan status gizi, tidak terdapat hubungan penyakit infeksi dengan status gizi, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan asupan zat gizi makro dengan status gizi balita. Disarankan pada penelitian berikutnya menggunakan sampel yang lebih besar dengan beberapa lokasi penelitian yang berbeda untuk melihat korelasi factor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita.
Status Gizi dan Kaitannya dengan Body Image dan Aktivitas Fisik pada Remaja Putri Zogara, Asweros Umbu; Pantaleon, Maria Goreti; Nur, Astuti; Loaloka, Meirina Sulastri; Ruaida, Nilfar; Sammeng, Wahyuni
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.32414

Abstract

Remaja putri rentan mengalami masalah gizi dibandingkan remaja laki-laki. Pola makan memberikan kontribusi paling besar pada masalah kekurangan gizi remaja putri. Faktor-faktor lainnya, yaitu body image dan aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kota Kupang pada bulan Mei sampai Agustus 2021 dengan sampel berjumlah 397 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini akan diuji menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan body image (p value = 0.000) dan aktivitas fisik (p value = 0.008) berhubungan dengan status gizi remaja putri. Faktor body image dan aktivitas fisik merupakan faktor yang dapat diubah. Remaja putri perlu diberikan pemahaman agar dapat beraktivitas fisik secara teratur dan memandang berat dan bentuk tubuhnya secara positif.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI MAKANAN PENDAMPING ASI TINGGI PROTEIN Sammeng, Wahyuni; Marsaoly, Michran
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 2 (2024): Vol 3 No 2 (2024): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v3i2.991

Abstract

Kekurangan zat gizi pada tahap awal pertumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak menjadi stunting (kurang gizi kronik). Salah satu faktor penyebab kejadian stunting adalah pemberian makanan tambahan yang tidak adekuat, dalam hal ini adalah memberikan makanan pendamping ASI. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada ibu bayi dan balita terkait makanan pendamping ASI tinggi protein. Bahan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi, alat tulis, lembar pretest dan post test, dan leaflet stunting yang dibagikan saat edukasi dilakukan oleh tim pengabdi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data, dan pemenuhan target luaran. Pada tahap pelaksanaan, peserta pelatihan adalah ibu balita kader posyandu di Dusun Bandari yang terdiri dari 12 orang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2024. Setelah pembukaan kegiatan dilakukan, pengabdian dimulai dengan membagikan lembar pretest kepada sasaran yang hadir. Selanjutnya edukasi dilakukan dengan memberikan materi tentang makanan pendamping ASI yang kaya protein. Tahap akhir pelaksanaan, lembar posttest. Pengolahan data dihitung rata-ratanya dengan menggunakan SPSS. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu-ibu balita dalam makanan pendamping ASI tinggi protein.
Sodium Intake and Nutritional Status Hypertension Patients In Hative Passo Hospital Sammeng, Wahyuni; Castanya, Meiske Sylvia; Marsaoly, Michran; Ruaida, Nilfar
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v1i3.78

Abstract

Hypertension is the result of measuring systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg carried out twice with an interval of five minutes in a calm state with provisions for someone aged ≥ 18 years. Nutritional status is one of the factors that can increase a person's risk of hypertension. Someone who is overweight tends to experience hypertension because being overweight will affect a person's physiology, namely insulin resistance and hyperinsulinemia. The purpose of this study was to determine sodium intake and nutritional status in hypertensive patients at Hative Hospital, Passo. This research method is quantitative using a descriptive approach with a sample of 8 people. The number of outpatient visits of hypertensive patients without complications during May at the hospital was only 8 people. Data collection used a research instrument in the form of a semi-quantitative food frequency questionnaire (FFQ-SQ), as well as determining nutritional status by measuring body mass index (BMI). Data analysis technique using univariate analysis. Sodium intake of patients is categorized as grade I hypertension which is recommended for 3 (100%), grade II hypertension is recommended for 3 people (75%), 1 person (25%) is not recommended and grade III hypertension is not recommended 1 person (100%). Patients often consumed junk food with high sodium, resulting in an increase in blood volume and nutritional status caused by calorie intake, lack of physical activity, and other disease disorders
Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi dan Kadar Asam Urat Pada Remaja Sammeng, Wahyuni
HARENA : Jurnal Gizi Vol 5 No 3 (2025): HARENA: Jurnal Gizi (Agustus 2025)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v5i3.5959

Abstract

Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi asam urat aling tinggi dari prevalensi rata-rata nasional, dimana terjadi peningkatan mencapai angka 8,9% sedangkan dari diagnosis dan gejala meningkat mencapai angka 18,8 %. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penderita asam urat meningkat setiap tahunnya di dunia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional study. Subjek penelitian merupakan remaja 19-25 tahun berjumlah 203 orang. Sampel dihitung dengan menggunakan jumlah sampel minimal yaitu 30 orang yang dipilih dengan purposive sampling. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi dan kadar asam urat. Variabel independen adalah pola makan yang terdiri dari jumlah asupan purin, jenis makanan tinggi purin dan frekuensi makan. Berdasarkan hasil penelitian, responden paling banyak berada pada umur 20 tahun (46.7%) dan berjenis kelamin perempuan (86.7%). Nilai p pada hubungan jumlah makan dengan status gizi yaitu 0.409, hubungan jenis makan dengan status gizi 0.823 dan hubungan frekuensi makan dengan status gizi 0.269. Nilai p pada hubungan jumlah makan dengan kadar asam urat yaitu 0.681, hubungan jenis makan dengan kadar asam urat 0.321 dan hubungan frekuensi makan dengan kadar asam urat 0.014. Kesimpulannya tidak hubungan pola makan dengan status gizi, tapi terdapat hubungan antara frekuensi makan dengan kadar asam urat.