Anditya, Novia Hoki
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE ACTS OF ACADEMIC DISHONESTY IN A CHRISTIAN SCHOOL Anditya, Novia Hoki; Panggabean, Meicky S; Hidayat, Dylmoon
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 2, No 1 (2018): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v2i1.952

Abstract

The problem of academic dishonesty is a common problem in academia, but it is a serious problem that needs to be solved. Academic dishonesty, as the opposite of academic integrity, is the condition where students carryout their academic work (i.e., assignments and tests) dishonestly. From a Christian perspective, when students truly know Christ and have integrity in their lives, problems like academic dishonesty should not exist because students are supposed to live out their Christian values. In the brokenness of this world, these problems still happen even in Christian academic institutions. The purpose of this paper is to examine the factors causing academic dishonesty and other problems resulting from academic dishonesty, determine how to deal with acts of academic dishonesty, and suggest some ways to prevent academic dishonesty. To deal with academic dishonesty, the authors suggest some ways that are adapted from the PDCA (Plan-Do-Check-Action) theory, also known as The Deming Cycle. Ultimately, helping students act with academic integrity, instead of with academic dishonesty, requires the involvement of everyone in the school, including students and parents.  BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Masalah ketidakjujuran akademik adalah masalah umum yang terjadi dalam bidang akademik, tapi masalah ini adalah masalah serius yang harus diselesaikan. Ketidakjujuran akademik adalah lawan dari integritas akademik yaitu kondisi ketika siswa mengerjakan berbagai aktivitas mereka di bidang akademik (seperti tugas dan ujian) secara tidak jujur. Dari perspektif Kristen, ketika siswa mengenal Kristus dan memiliki integritas dalam hidup mereka, masalah ketidakjujuran akademik seharusnya tidak pernah ada lagi dalam sekolah Kristen, karena siswa seharusnya hidup berdasarkan nilai tersebut. Kenyataannya dalam kejatuhan dunia ini, masalah ketidakjujuran akademik masih terjadi bahkan di institusi pendidikan Kristen. Kajian literatur ini memiliki tujuan untuk menguji berbagai faktor pernyebab masalah ketidakjujuran akademik, masalah lain akibat perbuatan ketidakjujuran akademik, bagaimana menangani masalah ketidakjujuran akademik, dan beberapa saran untuk mencegah masalah ketidakjujuran akademik. Untuk menangani masalah ketidakjujuran akademik, penulis menyarankan beberapa langkah yang diambil dari teori PDCA (Plan-Do-Check-Action) yang juga dikenal sebagai siklus Deming. Dari semuanya itu, mencegah kemungkinan yang membuat siswa melakukan tindakan ketidakjujuran akademik perlu dilakukan oleh guru, sekolah, dan semua orang yang terlibat dalam dunia akademik termasuk orang tua.
The Role of Christian Teachers in Providing for the Needs of High-Achieving Students Anditya, Novia Hoki; Panggabean, Meicky Shoreamanis; Dirgantoro, Kurnia P.S.
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 1, No 1 (2017): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v1i1.710

Abstract

In every classroom, there are some students who perform better than their peers and are even very successful in most of their subjects. They are known as high-achieving students. They are grade conscious and sensitive to their teacher’s qualities. However, data from PISA 2012 shows that teachers in Indonesia cannot meet the needs of high-achieving students. High-achieving students tend to put high expectations on their teachers. From a Christian perspective, they study  wholeheartedly and Christian teachers need to guide these high-achieving students so they can reach their maximum potential in a way that is pleasing to God. The purpose of this literature review is to examine what high-achieving students need from their teachers. There are five needs that high-achieving students need to have provided by their teachers: challenging assignments, self-acknowledgement, encouragement, opportunity to join in academic competitions, and learning community involvement. The responsibilities of teachers of high-achieving students should not stop with showing professionalism in meeting their expectations, but should include helping these students learn the right way of studying that is pleasing to God and not self-centered in achieving their own goals.ABSTRAK BAHASA INDONESIA: Di setiap ruang kelas, terdapat siswa-siswa yang menunjukkan performa akademik yang lebih baik dari teman-temannya atau bahkan sangat berhasil dalam semua mata pelajaran. Mereka dikenal sebagai anak yang berprestasi tinggi. Mereka sangat peduli terhadap nilai dan sensitif terhadap kualitas guru. Namun, data dari PISA 2012 menunjukkan bahwa guru-guru di Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan anak-anak yang berprestasi tinggi. Anak-anak yang berprestasi tinggi cenderung menaruh ekspektasi yang tinggi dari gurunya. Dari sudut pandang Kristiani, apa yang mereka lakukan adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban iman untuk belajar dengan sepenuh hati dan guru Kristen perlu untuk membimbing anak berprestasi tinggi dalam mencapai potensi maksimal dari diri mereka di jalan yang berkenan di hadapan Tuhan. Tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk menguji apa yang diperlukan oleh anak berprestasi tinggi dari guru mereka. Terdapat lima kebutuhan anak berprestasi tinggi yang perlu disediakan dari guru mereka; tugas yang menantang, pengakuan diri, dukungan, kesempatan untuk bergabung dan dukungan dalam kompetensi akademik, keterlibatan dari komunitas belajar. Tanggung jawab guru Kristen tidak hanya berhenti dalam menunjukkan profesionalitas untuk memenuhi ekspektasi mereka, tapi juga membawa mereka ke jalan yang benar dan berkenan bagi Tuhan dalam belajar yaitu dengan tidak menjadi berpusat hanya kepada diri sendiri dalam mencapai tujuan mereka.
The Role of Christian Teachers in Providing for the Needs of High-Achieving Students Anditya, Novia Hoki; Panggabean, Meicky Shoreamanis; Dirgantoro, Kurnia P.S.
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol. 1 No. 1 (2017): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v1i1.710

Abstract

In every classroom, there are some students who perform better than their peers and are even very successful in most of their subjects. They are known as high-achieving students. They are grade conscious and sensitive to their teacher’s qualities. However, data from PISA 2012 shows that teachers in Indonesia cannot meet the needs of high-achieving students. High-achieving students tend to put high expectations on their teachers. From a Christian perspective, they study  wholeheartedly and Christian teachers need to guide these high-achieving students so they can reach their maximum potential in a way that is pleasing to God. The purpose of this literature review is to examine what high-achieving students need from their teachers. There are five needs that high-achieving students need to have provided by their teachers: challenging assignments, self-acknowledgement, encouragement, opportunity to join in academic competitions, and learning community involvement. The responsibilities of teachers of high-achieving students should not stop with showing professionalism in meeting their expectations, but should include helping these students learn the right way of studying that is pleasing to God and not self-centered in achieving their own goals.ABSTRAK BAHASA INDONESIA: Di setiap ruang kelas, terdapat siswa-siswa yang menunjukkan performa akademik yang lebih baik dari teman-temannya atau bahkan sangat berhasil dalam semua mata pelajaran. Mereka dikenal sebagai anak yang berprestasi tinggi. Mereka sangat peduli terhadap nilai dan sensitif terhadap kualitas guru. Namun, data dari PISA 2012 menunjukkan bahwa guru-guru di Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan anak-anak yang berprestasi tinggi. Anak-anak yang berprestasi tinggi cenderung menaruh ekspektasi yang tinggi dari gurunya. Dari sudut pandang Kristiani, apa yang mereka lakukan adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban iman untuk belajar dengan sepenuh hati dan guru Kristen perlu untuk membimbing anak berprestasi tinggi dalam mencapai potensi maksimal dari diri mereka di jalan yang berkenan di hadapan Tuhan. Tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk menguji apa yang diperlukan oleh anak berprestasi tinggi dari guru mereka. Terdapat lima kebutuhan anak berprestasi tinggi yang perlu disediakan dari guru mereka; tugas yang menantang, pengakuan diri, dukungan, kesempatan untuk bergabung dan dukungan dalam kompetensi akademik, keterlibatan dari komunitas belajar. Tanggung jawab guru Kristen tidak hanya berhenti dalam menunjukkan profesionalitas untuk memenuhi ekspektasi mereka, tapi juga membawa mereka ke jalan yang benar dan berkenan bagi Tuhan dalam belajar yaitu dengan tidak menjadi berpusat hanya kepada diri sendiri dalam mencapai tujuan mereka.
THE ACTS OF ACADEMIC DISHONESTY IN A CHRISTIAN SCHOOL Anditya, Novia Hoki; Panggabean, Meicky S; Hidayat, Dylmoon
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol. 2 No. 1 (2018): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v2i1.952

Abstract

The problem of academic dishonesty is a common problem in academia, but it is a serious problem that needs to be solved. Academic dishonesty, as the opposite of academic integrity, is the condition where students carryout their academic work (i.e., assignments and tests) dishonestly. From a Christian perspective, when students truly know Christ and have integrity in their lives, problems like academic dishonesty should not exist because students are supposed to live out their Christian values. In the brokenness of this world, these problems still happen even in Christian academic institutions. The purpose of this paper is to examine the factors causing academic dishonesty and other problems resulting from academic dishonesty, determine how to deal with acts of academic dishonesty, and suggest some ways to prevent academic dishonesty. To deal with academic dishonesty, the authors suggest some ways that are adapted from the PDCA (Plan-Do-Check-Action) theory, also known as The Deming Cycle. Ultimately, helping students act with academic integrity, instead of with academic dishonesty, requires the involvement of everyone in the school, including students and parents.  BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Masalah ketidakjujuran akademik adalah masalah umum yang terjadi dalam bidang akademik, tapi masalah ini adalah masalah serius yang harus diselesaikan. Ketidakjujuran akademik adalah lawan dari integritas akademik yaitu kondisi ketika siswa mengerjakan berbagai aktivitas mereka di bidang akademik (seperti tugas dan ujian) secara tidak jujur. Dari perspektif Kristen, ketika siswa mengenal Kristus dan memiliki integritas dalam hidup mereka, masalah ketidakjujuran akademik seharusnya tidak pernah ada lagi dalam sekolah Kristen, karena siswa seharusnya hidup berdasarkan nilai tersebut. Kenyataannya dalam kejatuhan dunia ini, masalah ketidakjujuran akademik masih terjadi bahkan di institusi pendidikan Kristen. Kajian literatur ini memiliki tujuan untuk menguji berbagai faktor pernyebab masalah ketidakjujuran akademik, masalah lain akibat perbuatan ketidakjujuran akademik, bagaimana menangani masalah ketidakjujuran akademik, dan beberapa saran untuk mencegah masalah ketidakjujuran akademik. Untuk menangani masalah ketidakjujuran akademik, penulis menyarankan beberapa langkah yang diambil dari teori PDCA (Plan-Do-Check-Action) yang juga dikenal sebagai siklus Deming. Dari semuanya itu, mencegah kemungkinan yang membuat siswa melakukan tindakan ketidakjujuran akademik perlu dilakukan oleh guru, sekolah, dan semua orang yang terlibat dalam dunia akademik termasuk orang tua.