Industrialiasi perkebunan sawit di Provinsi Kalimantan Barat berada pada tahap yang tinggi pada setiap kabupaten dan kota. Kehadiran perkebunan sawit memiliki berbagai dampak spektrum bagi masyarakat khususnya masyarakat Dayak. Dalam penelitian ini, industrialisasi sawit memiliki dampak dan pengaruh yang cukup signifikan pada masyarakat Dayak Linoh di Desa Baya Betung. Masyarakat Dayak Linoh yang dahulu masih menjalankan ideologi tradisional dalam pengelolaan lahan, saat ini secara perlahan kehidupan tradisional itu menghilang. Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini mengungkap tentang sistem industrialisasi perkebunan sawit yang mengubah kehidupan masyarakat Dayak Linoh. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Selama 3 bulan penelitian ini berlangsung kami melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi secara langsung di lapangan, selain itu juga melakukan validasi data dengan sumber tulisan yang terkait. Hasilnya, bahwa denga nada industrilasi perkebunan di Desa Baya Betung beberapa hal yang dirasakan oleh masyarakat Dayak Linoh diantaranya, sumber hutan mereka saat ini sudah berubah menjadi area perkebunan sawit. Selanjutnya, dari sisi kehidupan sosial-ekonomi mereka hidup dengan konsumtif dengan bergantung pada hasil sawit. Kemudian, dalam pola sistem pekerjaan masyarakat Dayak Linoh diantaranya bekerja sebagai pekerja perusahaan, buruh harian lepas, dan beberapa penyadap karet, mereka sudah meninggalkan pola berladang. Selain itu, masyarakat Dayak Linoh juga rentan mengalami konflik dengan pihak perkebunan yang menyebabkan daerah Desa Baya Betung menjadi daerah rawan terjadi konflik. Industrialisasi perkebunan sawit menjadi aspek terjadinya perubahan sosial, budaya, dan ekonomi pada masyarakat Dayak Linoh.