Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Industrialisasi Perkebunan Sawit Pada Masyarakat Dayak Linoh di Desa Baya Betung Kabupaten Sintang Hartanto, Cornelius Kiki; Praptantya, Donatianus BSE; Bay, Galuh
Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Sosial dan Humaniora
Publisher : AAI Pengda Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industrialiasi perkebunan sawit di Provinsi Kalimantan Barat berada pada tahap yang tinggi pada setiap kabupaten dan kota. Kehadiran perkebunan sawit memiliki berbagai dampak spektrum bagi masyarakat khususnya masyarakat Dayak. Dalam penelitian ini, industrialisasi sawit memiliki dampak dan pengaruh yang cukup signifikan pada masyarakat Dayak Linoh di Desa Baya Betung. Masyarakat Dayak Linoh yang dahulu masih menjalankan ideologi tradisional dalam pengelolaan lahan, saat ini secara perlahan kehidupan tradisional itu menghilang. Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini mengungkap tentang sistem industrialisasi perkebunan sawit yang mengubah kehidupan masyarakat Dayak Linoh. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Selama 3 bulan penelitian ini berlangsung kami melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi secara langsung di lapangan, selain itu juga melakukan validasi data dengan sumber tulisan yang terkait. Hasilnya, bahwa denga nada industrilasi perkebunan di Desa Baya Betung beberapa hal yang dirasakan oleh masyarakat Dayak Linoh diantaranya, sumber hutan mereka saat ini sudah berubah menjadi area perkebunan sawit. Selanjutnya, dari sisi kehidupan sosial-ekonomi mereka hidup dengan konsumtif dengan bergantung pada hasil sawit. Kemudian, dalam pola sistem pekerjaan masyarakat Dayak Linoh diantaranya bekerja sebagai pekerja perusahaan, buruh harian lepas, dan beberapa penyadap karet, mereka sudah meninggalkan pola berladang. Selain itu, masyarakat Dayak Linoh juga rentan mengalami konflik dengan pihak perkebunan yang menyebabkan daerah Desa Baya Betung menjadi daerah rawan terjadi konflik. Industrialisasi perkebunan sawit menjadi aspek terjadinya perubahan sosial, budaya, dan ekonomi pada masyarakat Dayak Linoh.
Sistem Tenurial Dayak Bakati Sejarik Desa Rodaya Kabupaten Bengkayang Hartanto, Cornelius Kiki; Praptantya, Donatianus BSE; Ferdiyanto, Irfan
Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2024): SAKAAI : Jurnal Sosial dan Humaniora
Publisher : AAI Pengda Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini tanah adat berada dalam skala kepunahan akibat dari maraknya aktivitas perkebunan. Kalimantan Barat sebagai salah satu Provinsi yang menjadi tempat proyek perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Tulisan ini merupakan refleksi kami terhadap fenomena menipisnya tanah ulayat masyarakat adat, khsusunya masyarakat Dayak. Hasil penelitian ini, menunjukkan pandangan tentang tanah sebagai sesuatu hal yang penting dalam masyarakat Dayak Bakati Sejarik, Desa Rodaya, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang. Tanah bagi masyarakat Dayak Bakati mengandung nilai budaya, social, dan ekonomi yang sudah diwariskan dari para generasi terdahulu. Bagi masyarakat Dayak Bakati Sejarik tanah juga hubungan dari komunalistik religiusitas. Hal ini berjalan sesuai dengan sistem adat yang sudah turun-temurun mereka percayai, hingga hari ini. Penelitian ini didesain menggunakan metode kualitatif dengan pendakatan etnografi, melalui wawancara mendalam kepada para tokoh adat dan kepala desa. Semua data yang terkumpul adalah bentuk dari kesaksian serta pengalaman hidup para informan penelitian ini. Hasil penelitian ini, masyarakat Dayak Bakati Sejarik di Desa Rodaya masih menunjukan sistem tenurial tradisional yang mereka lakukan untuk membuka lahan perladangan.