This Author published in this journals
All Journal Medica Hospitalia
Rohma, Intarniati Nur
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN HISTOPATOLOGI KULIT TIKUS WISTAR PADA PERIODE DEKOMPOSISI TERHADAP SUHU UDARA YANG BERBEDA Elim, Marlion Anthonius; Rohma, Intarniati Nur; Haryanto, Julia Ike; Istiadi, Hermawan
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 8 No. 3 (2021): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.13 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v8i3.595

Abstract

LATAR BELAKANG : Salah satu tujuan pemeriksaan forensik pada jenazah adalah menentukan perkiraan waktu kematian. Perubahan pada tubuh manusia setelah mati dapat berkontribusi dalam penentuan waktu kematian, namun hal ini cukup sulit bila kondisi jenazah sudah memasuki tahap pembusukan. Banyak metode telah dikembangkan untuk penentuan waktu kematian secara kuantitatif. Jaringan kulit merupakan bagian paling luar dari tubuh manusia yang juga mengalami perubahan setelah kematian sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk waktu kematian tanpa melakukan insisi yang luas pada tubuh. TUJUAN : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu udara yang berbeda pada periode dekomposisi terhadap gambaran histopatologi kulit tikus wistar. Periode dekomposisi yang dipakai adalah 24, 48 dan 72 jam. Suhu yang dipakai adalah suhu rata-rata di kota Semarang tahun 2019 yaitu pada suhu 180C, 280C dan 390C. METODE : Penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan ekperimental menggunakan kulit tikus wistar sebagai sampel. Sampel kemudian di analisa secara Patologi Anatomi dengan pewarnaan HE, dilihat epidermis, dermis, folikel rambut dan kelenjar sebasea dalam 5 lapang pandang besar untuk melihat derajat kerusakan menurut Carsana (0-5), kemudian dikategorikan menjadi kategori ringan, sedang dan berat. Data kemudian diolah dengan SPSS for windows versi 15. HASIL : Perbadingan derajat kerusakan histopatologi kulit pada periode dekomposisi 24, 48 dan 72 jam terhadap suhu udara memberikan hasil yang signifikan dengan nilai p<0,05. Demikian juga dengan hasil uji kelompok suhu dibandingkan dengan periode dekomposisi memberikan hasil yang signifikan pada suhu 280C dan 390C. KESIMPULAN : Penelitian ini menunjukan peningkatan suhu udara dan periode dekomposisi berbanding lurus dengan gambaran kerusakan histopatologi kulit.