This Author published in this journals
All Journal Medica Hospitalia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Polip Fibroepithelial di Leher Kandung Kemih Pada Anak : Laporan kasus Addin, Sofyan Rais; Nugroho, Eriawan Agung; Sudarso, M. Adi; Santosa, Ardy; Daniswara, Nanda; Muhammad, Krisna; Sugiharto, Jonathan
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 8 No. 3 (2021): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.938 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v8i3.675

Abstract

Latar Belakang : Fibroepithelial polyps (FEP) adalah tumor jinak non-epitel yang sangat jarang yang berasal dari mesodermal di sistem perkemihan. Insidensi FEP tersering pada Dewasa muda (40%). Sebagian besar FEP ditemui di ureter distal, 15% terletak di pelvis renalis; FEP lebih jarang ditemukan di uretra, kandung kemih, dan ureter proksimal. Polip dengan fitur ini jarang ditemukan pada anak-anak. Kasus ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk menangani kasus FEP terutama bila predileksi di vesika urinaria. Laporan Kasus : seorang anak umur dua tahun dengan keluhan sulit buang air kecil disertai nyeri. Pasien pernah mengeluh buang air kecil disertai darah. Dilakukan pemeriksaan ultrasonography pada lower abdomen didapatkan massa dan hidronefrosis bilateral. Pasien dilakukan cystoscopy dengan pengambilan sampel biopsi. Hasil patologi anatomi menunjukan gambaran FEP. Diskusi :. Kasus tumor vesica urinaria primer jinak jarang ditemukan dan di antara tumor jinak vesica urinaria, polip fibroepitel dianggap sebagai lesi yang paling umum. Guideline konsensus dalam tatalaksana manajemen optimal tumor FEP masih jarang, saat ini eksisi melalui cystoscopy paling sering digunakan. Modalitas baru dengan menggunakan Laser baik Thalium maupun Holmium. Kesimpulan : FEP merupakan penyakit yang jarang prevalensinya tetapi tetap menjadi diferensial diagnosis pada pasien anak dengan nyeri pinggang dan hematuria.prosedur endoskopik sebagai modalitas penatalaksaan pilihan utama pada pasien FEB.