Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak penerapan skema Work From Anywhere (WFA) terhadap kinerja pegawai di Denpasar. Transformasi digital dan perkembangan teknologi informasi mendorong organisasi, baik pemerintah maupun swasta, untuk mengadopsi pola kerja fleksibel, terutama pasca pandemi Covid-19. WFA memungkinkan pegawai bekerja dari lokasi mana pun selama target kerja tercapai, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi waktu, serta keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance). Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan 50 responden pegawai yang telah menerapkan WFA di Denpasar selama minimal satu tahun. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan survei menggunakan kuesioner dengan indikator kualitas kerja, kuantitas, efektivitas, dan kemandirian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merasakan peningkatan pada aspek kreativitas, kualitas, dan hasil kerja, serta ketepatan waktu penyelesaian tugas setelah penerapan WFA. Namun, ditemukan pula tantangan seperti kendala komunikasi, kolaborasi, dan gangguan teknis yang dapat menurunkan motivasi serta produktivitas. Oleh karena itu, organisasi perlu menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai dan pelatihan adaptasi agar manfaat WFA dapat dioptimalkan. Temuan ini menegaskan pentingnya pemahaman mendalam terhadap dampak WFA sebagai dasar pengambilan kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di era digitalisasi kerja