Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEPUASAN HIDUP REMAJA DI ERA NEW NORMAL Lisa Ardaniyati; Ali Mufti Ramadhani
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2023

Abstract

This study aims to determine the level of life satisfaction of adolescents in the new normal era. The sample in this study were teenagers aged 15-18 years, amounting to 80 teenagers. The method used is descriptive quantitative method. The results of this study found that adolescents have the highest level of satisfaction in family life of 79.75% (calculation of 49.5% and 30.25%) in the new normal era. After life satisfaction in the family, adolescents also feel satisfied in the surrounding environment which is 72%, then adolescent self-related satisfaction is 57.25%. The lowest satisfaction of adolescents is in school life of 26.25% (calculation of 21.0% and 5.25%), followed by friendship life which is 50.75% so it can be concluded that the highest life satisfaction of adolescents in the new normal era is in family life. This is because in the new normal era, teenagers spend a lot of time at home so that it is an opportunity to gather and share with family members and a safe place during the Covid-19 period. Keywords: Life satisfaction, teenager, new normal era. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan hidup remaja di era new normal. Sampel dalam penelitian ini ialah remaja yang berusia 15-18 tahun yang berjumlah 80 remaja. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa remaja memiliki tingkat kepuasan paling tinggi dalam kehidupan keluarga sebesar 79.75% (kalkulasi dari 49.5% dan 30.25%) di era normal baru. Setelah kepuasan hidup dalam keluarga, remaja juga merasa puas dalam lingkungan sekitar yakni sebesar 72%, selanjutnya kepuasan terkait diri remaja sebesar 57.25%. Kepuasan terendah remaja ada pada kehidupan sekolah sebesar 26.25% (kalkulasi dari 21.0% dan 5.25%), dilanjutkan dengan kehidupan pertemanan yaitu sebesar 50.75% sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan hidup remaja di era new normal yang paling tinggi berada dalam kehidupan keluarga. Hal ini karena pada masa era new normal remaja menghabiskan banyak waktu dirumah sehingga kesempatan untuk berkumpul dan berbagai dengan anggota keluarga serta tempat yang aman selama masa Covid-19 Kata Kunci: Kepuasan hidup, remaja, era new norma.
KAJIAN SYMBOLIC INTERACTIONALISM: MAKNA LOVE PADA INSTAGRAM Lisa Ardaniyati; Tabah Aris Nurjaman; Rahardian Yudistra; Mega Retina; Nobertus Juliandro; Mira
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 1 No. 3 (2021): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v1i3.634

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbol ‘love’ pada remaja pengguna Instagram. Subjek penelitian ini adalah 150 pengguna instagram dan path dengan rentang usia 12-35 tahun (berdasarkan data APJII, 2012). Tim peneliti kemudian mengklasifikasi subjek penelitian ke dalam dua kelompok berdasarkan tahap perkembangan Erikson (dalam Kail dan Cavanaugh, 2013) yaitu, 75 remaja (12-19 tahun) dan 75 dewasa awal (20-35 tahun). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pemilihan pendekatan penelitian ini dilatarbelakngi dengan fenomena yang dikaji bersifat umum atau major. Adapun jenis penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan metode penelitian survey dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling untuk mengetahui makna simbol ‘love’ pengguna Instagram. Hasil Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan jenis kelamin pria dan wanita, pengguna instagram pada pria sebesar 24% dan pengguna instagram pada wanita sebesar 7 artinya 4% yang wanita mendominasi dalam menggunakan media sosial instagram pria memberikan simbol love di Instagram karena menyukai foto yang diunggah sedangkan wanita memberikan simbol love karena foto yang diunggah dapat menarik minat mereka. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa pria dan wanita memiliki perbedaan dalam memberikan simbol love pada akun Instagram. This study aims to determine the meaning of the 'love' symbol in adolescent Instagram users. The subjects of this study were 150 Instagram and Path users with an age range of 12-35 years (based on APJII data, 2012). The research team then classified the research subjects into two groups based on Erikson's developmental stage (in Kail and Cavanaugh, 2013), namely, 75 adolescents (12-19 years) and 75 early adults (20-35 years). The research approach used is quantitative. The choice of this research approach is motivated by the phenomenon being studied is general or major. The type of this research is descriptive statistics with survey research methods using nonprobability sampling techniques to determine the meaning of the 'love' symbol for Instagram users. The results of this study found that based on male and female gender, male and female Instagram users were 24% and female Instagram users were 7, meaning that 4% of women dominate in using social media Instagram. give a love symbol because the uploaded photo can attract their interest. The conclusion of this study shows that men and women have differences in giving the love symbol on Instagram accounts.