Pendahuluan: Neuropati diabetik merupakan komplikasi tersering pada pasien diabetes melitus Tipe 2. Indonesia berada dalam urutan ke 6 dari 10 negara dengan penderita diabetes melitus terbesar. DM tipe II adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah yang meningkat dalam waktu yang lama akan merusak pembuluh saraf tepi sehingga proses pengiriman sinyal antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi terganggu. Gangguan ini disebut dengan neuropati diabetik Tujuan penelitian: untuk mengetahui karakteristik faktor-faktor risiko terjadinya neuropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSI Siti Rahmah tahun 2019-2020. Metode: Penelitian deskriptif observasional dengan metode pengumpulan data bersifat retrospektif. Populasi yaitu pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi neuropati di RSI Siti Rahmah Padang tahun 2019-2020 yang memiliki berkas rekam medis lengkap dan tidak memiliki riwayat stroke dan trauma kepala dengan sampel 52 pasien. Pengambilan sampel dari data rekam medis RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2019-2020. Hasil: Analisis data univariat dengan program SPSS versi 16.0. Usia terbanyak yaitu kategori 56-65 tahun ( lansia akhir ) sebanyak 24 pasien (46,2%), jenis kelamin terbanyak yaitu kategori perempuan sebanyak 36 pasien (69,2%), Lama menderita DM terbanyak yaitu ≥5 tahun sebanyak 28 pasien (53,8%) dan berdasarkan status hipertensi terbanyak yaitu dengan hipertensi sebanyak 27 pasien ( 51,9%). Kesimpulan: Identifikasi berbagai faktor risiko dapat menurunkan kejadian neuropati diabetik.