Ardhianingsih, Vira
Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Pemberian dan Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Lansia di Puskesmas Sukarami Palembang Wulandari, Ainun; Ardhianingsih, Vira
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.2 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v5i2.1919

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Hipertensi masih menjadi salah satu penyakit yang prevalensinya mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pengobatan dan kesesuaian pemberian obat antihipertensi pada pasien lansia di Puskesmas Sukarami Palembang tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien di Puskesmas Sukarami Palembang tahun 2020. Hasil penelitian menggunakan 72 sampel, didapatkan hasil bahwa kebanyakan pasien dalam penelitian ini, berjenis kelamin laki-laki (54,17%), usia kisaran 60-74 tahun (91,67%), dengan terbanyak hipertensi stage II (65,28%) serta penyakit penyerta terbanyak yaitu diabetes mellitus (15,28%). Golongan obat antihipertensi terbanyak yaitu CCB dengan obat terbanyak amlodipin (94,44%). Pola terapi paling banyak yaitu monoterapi golongan CCB amlodipin (94,44%), penggunaan politerapi dua obat dengan kombinasi terbanyak yaitu golongan CCB dan ACEI (4,17%). Kesesuaian pemilihan obat antihipertensi seluruh pasien dikatakan sesuai dengan JNC 8 (100%) dan kesesuaian pemilihan dosis obat antihipertensi dengan JNC 8 sebanyak 69 pasien (95,83%) dan dosis terlalu tinggi sebanyak 3 pasien (4,17%).